TABANAN, Kilasbali.com-Setelah siswa SMK yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), kini giliran siswa SMA se – Bali gelar UNBK. Untuk di Tabanan tidak semua SMA gelar UNBK secara mandiri. Ada tujuh SMA numpang gelar UNBK ke sekolah lain karena terbatasnya prasarana.
Seperti sekolah favorit SMAN 1 Kediri nebeng mengikuti UNBK di SMKN 1 Tabanan. Bahkan UNBK yang baru pertama kali diikuti sempat terjadi gangguan, dimana token (kode) lama muncul dari pusat sehingga pelaksanaan mundur selama 15 menit.
Hal ini diakui oleh Kepala SMAN 1 Kediri, I Wayan Sukaya, dikatakan untuk sesi pertama yang diikuti sekitar 274 seharusnya dimulai UNBK pada 07.30 Wita, tetapi mundur 15 menit, karena token tidak tepat waktu muncul dari pusat, sehingga para siswa harus menunggu. “Mundur sekitar 15 menit, tetapi tidak sampai mempengaruhi waktu menjawab,”ungkapnya, Senin (9/4/2018).
Diakui Sukaya, pihaknya bergabung ke SMKN 1 Tabanan untuk mengikuti UNBK karena keterbatasan sarana dan prasarana. Seperti kurangnya komputer yang saat ini baru dimiliki 60 unit, dan kurangnya laboratorium yang baru dimiliki 1 gedung. “Ini yang menjadi kendala, sehingga siswa kami UN 2018 perdana menggunakan sistem UNBK,” ujarnya.
Menurutnya, untuk bisa menggelar UNBK secara mandiri, dari siswa kelas III yang saat ini dimiliki berjumlah 462, harusnya memiliki komputer 160 unit, dan 3 gedung laboratorium. Meskipun demikian UNBK tahun depan pihaknya akan berusaha agar bisa menggelar UNBK secara mandiri dengan menggunakan dana BOS, APBD serta berkoordinasi dengan komite sekolah. “Malu lah kita kalau pinjam terus, astungkara tahun depan kami akan berusaha, karena petugas server sudah punya,” jelasnya.
Sementara itu salah satu siswa, I Made Ari Sudana (18), mengakui sedikit ada kendala di hari pertama UNBK. Ia mengatakan taken dari pusat terlambat muncul sehingga harus menunggu sekitar 15 menit. Bahkan ada juga teman dari Sudana yang salah ketik token sehingga menunggu untuk mengganti token yang baru. “Karena kalau token tidak muncul tidak bisa masuk ke soal, memang tidak mempengaruhi waktu menjawab, tetapi lumayan tegang karena lama menunggu,” jelasnya.
Sementara itu Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Tabanan, I Ketut Sudarma mengatakan total keseluruhan siswa SMA di Tabanan yang mengikuti UNBK sebanyak 2.855 dengan jumlah 18 sekolah, diantaranya, 14 SMA dan 4 MA. “Semua mengikuti sistem UNBK, tetapi ada yang mandiri dan gabung di sekolah lain,” ungkapnya.
Menurutnya ada tujuh sekolah yang gabung disekolah terdekat untuk mengikuti UNBK, diantaranya, SMAN 1 Kediri gabung ke SMKN 1 Tabanan, SMAN 1 Marga gabung ke SMKN 2 Tabanan, SMA 1 TP 45 Tabanan gabung ke SMAN 2 Tabanan, SMA Kerta Wisata Tabanan gabung ke SMK Triatmajaya, SMA Surya Wisata gabung ke SMK Triatmajaya, SMK PGRI Tabanan gabung ke SMKN 3 Tabanan dan SMA Saraswati 1 Tabanan gabung ke SMK Saraswati 3. “Mereka gabung karena kurangnya prasarana, dan gabungnya mereka sudah adanya koordinasi dan persiapan jauh hari sebelum UN dimulai,” jelasnya.
Ditambahkan Sudarma, siswa SMA di Tabanan nanti akan mengikuti UNBK selama 4 hari, mulai Senin (9/4/2018) sampai Kamis (12/4/2018) dengan empat mata pelajaran yang diujikan. Untuk Senin mendapatkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Selasa, Matematika, Rabu, Bahasa Inggris dan Kamis Mata Pelajaran Pilihan. “Untuk kehadiran masih sedang kami cek, sekarang masih menunggu laporan disetiap sekolah,” tandasnya. (*KB).