PeristiwaTabanan

Mayat Tergantung Ditemukan Oleh Pemburu di Hutan Taman Tanda Baturiti

    TABANAN, Kilasbali.com-Sosok mayat ditemukan tergantung di hutan Taman Tanda, Baturiti, Tabanan. Mayat yang diduga merupakan korban bunuh diri ini ditemukan pertama kali oleh kelompok pemburu, jumat  (1/6/2018) dini hari.

    Berdasarkan informasi, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemburu Budianta (38), asal Banjar Juwuk Legi, Desa Batunya, Baturiti saat berburu bersama empat rekannya, jumat (1/6/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 wita. Dimana setelah ditemukan mayat bergantung di pohon kayu udu, kemudian hal tersebut dilaporkan kepada masyarakat Juwuk Legi. Kemudian selanjutnya hal tersebut oleh masyarakat dilaporkan ke Polsek Baturiti. Atas laporan tersebut kemudian Polsek Baturiti berkoordinasi dengan prajuru Desa Taman Tanda untuk mengecek mayat tersebut.

    Dimana sebelumnya petugas mendapatkan informasi kalau ada warga Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, kehilangan anggota keluarganya. Atas informasi tersebut kemudian petugas beekoordinasi dengan Kelihan Adat Banjar Tiyingan untuk memastikan apakah mayat yang tergantung tersebut merupakan anggota keluarganya yang hilang apa bukan. Setelah dicek ke TKP pada jumat (1/6/2018), bersama warga Banjar Tiyingan, dan dipastikan kalau mayat yang tergantung tersebut merupakan warga Banjar Tiyingan yang dilaporkan hilang. Dimana mayat tersebut diketahui bernama Nyoman Darna (35), asal Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung.

    Kapolsek Baturiti, Kompol I Nengah Sumadi, membenarkan telah ditemukan mayat di areal hutan Taman Tanda, Desa Batunya, Baturiti, oleh masyarakat yang sedang berburu di tempat tersebut. Menurutnya mayat tersebut diketahui merupakan warga Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung. ” Ya benar telah ditemukan mayat dalam posisi tergantung, di areal hutan Taman Tanda. Setelah diselidiki ternyata mayat tersebut merupakan warga Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Petang, Badung, yang sebelumnya dilaporkan menghilang,” jelasnya, jumat (1/6/2018).

    Baca Juga:  Balai Pelestarian Kebudayaan Gelar Peringatan Sumpah Pemuda di Jatiluwih

    Ditambahkan pihaknya baru mendapatkan laporan dari warga pada Jumat (1/6/2018) pagi. Selanjutnya bersama dengan personil langsung menuju lokasi penemuan. “Sempat kami sebar informasi bahwa di Desa Batunya tidak ada orang hilang. Lalu berdasarkan informasi Polsek Petang ada warganya yang hilang,” jelasnya.

    Atas informasi tersebut warga Banjar Tiyingan asal korban dan keluarga korban pun ikut melakukan pengecekan. Ternyata memang memang benar mayat yang menggantung dengan kondisi sudah mengering dan bagian kepala sudah menjadi tengkorak tersebut adalah warganya yang dilaporkan hilang sejak 20 hari yang lalu. “Keluarga juga mengakui, dilihat dari ciri-ciri baju, sandal dan tongkat yang biasa dibawa korban,” beber Kompol Sumadi.

    Bahkan kata dia, sesuai dengan informasi dan pengecekan awal korban diduga depresi lantaran memiliki penyakit tumor dikepala yang tak kunjung sembuh. Sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. “Semacam depresi, dan keluarga sudah mengakui makanya tidak mau dilakukan otopsi. Jika tidak ada mengakui baru kami bawa ke RS Sanglah,” jelasnya.

    Baca Juga:  Ungkap Kasus Narkoba, Polres Gianyar Ringkus Delapan Tersangka

    Dimana pada kejadian tersebut diamankan sejumlah barang bukti, celana panjang warna putih, sandal kalep warna hitam, 1 buah senter kecil warna merah, 1 buah bubuk obat puyer 16, 1 buah tongkat kayu panjang 1 meter. Selanjutnya jenazah korban dibawa oleh keluarganya untuk dikuburkan di tempatnya sesuai dengan dresta adat setempat. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi