TABANAN, Kilasbali.com-Untuk memenuhi kekurangan Rombel untuk sekolah tingkat SMP di wilayah Kecamatan Tabanan dan Kediri, Pemkab Tabanan menambah dua Sekolah SMP di dua Kecamatan tersebut dengan memanfaatkan Sekolah SD yang jumlah muridnya sedikit. Sedangkan siswa SD yang sekolahnya dipakai sekolah SMP di regroping ke sekolah SD terdekat, yang juga jumlah siswanya sedikit.
Hal ini terungkap saat fraksi PDIP bersama dengan Komisi IV DPRD Tabanan, mengundang Kepala Dinas Pendidikan dan sejumlah kepala sekolah SMP dalam rapat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2018 di ruang fraksi PDIP pada Selasa (5/6/2018) siang.
Ketua Fraksi PDIP Tabanan, I Nyoman Arnawa alias ‘Komet’ menjelaskan rapat yang digelar membahas tentang dunia pendidikan di Tabanan, terutama PPDB 2018. Tujuan untuk berkoordinasi dan berkomunikasi terkait rancangan PPDB di Tabanan. “Sehingga kami memanggil Kepala Dinas, Komisi IV dan guru untuk diajak berkomunikasi,” jelasnya
Kata Arnawa, yang jelas terkait dengan PPBD, fraksi PDIP komitmen dalam menegakkan aturan yang sudah dibuat oleh pusat dan kabupaten. Sehingga tidak ada lagi istilah siswa titipan maupun surat sakti. “Termasuk Dinas Pendidikan akan membangun sekolah unit baru dengan memanfaatkan bangunan SD di Kecamatan Kediri dan Tabanan kami setuju,” tegasnya.
Maka dari itu, Arnawa mengatakan, dalam waktu dekat sekolah SD yang dimanfaatkan menjadi sekolah SMP di Kecamatan Tabanan dan Kediri segera dicek terkait dengan kelengkapan dan sarana dan prasarana. “Sekolah baru dibuat supaya tidak ada lagi sekolah terapkan double shiff sekaligus mengikuti zonasi yang telah diatur pusat,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Made Dirga menambahkan, dua unit sekolah yang dibangun di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan dengan memanfaatkan sekolah SD yang siswanya sedikit dan akan di regroping. Di Kecamatan Kediri rencana buat SMPN 5 Kediri mulanya di SDN 1 Kediri berubah ke SDN 5 Abiantuwung. “Jadi siswa SDN 5 Abiantuwug siswanya di regroping ke SDN 1 Abiantuwung,” jelas Dirga.
Dirga menjelaskan, untuk Kecamatan Tabanan dan Kediri sebenarnya kekurangan sekitar 22 rombel. Hanya saja dengan ditambah pembangunan dua sekolah lagi itu sudah cukup sebab sudah ada rombel sekitar 13 rombel. Dan sisanya sekitar 9 rombel itu bisa diakomodir ke luar kabupaten atau diakomodir ke sekolah swasta. “Harapan kami terkait PPDB dari Dinas ke DPRD terus adanya koordinasi dan komunikasi. Supaya kedepanya tidak sampai ada yang dilanggar,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gede Susila menjelaskan, semulanya memang rencananya SDN 1 Kediri dipinjam kelasnya untuk siswa sekolah yang dirancang SMPN 5 Kediri untuk belajar siang. Namun karena sarana tidak maksimal sehingga dipindah ke SDN 5 Abiantuwung. Dan siswa di SDN 5 Abiantuwung berjumlah 52 orang di regroping ke SDN 1 Abiantuwung. “Sekarang sudah pasti disana tempatnya sudah final,” akunya.
Begitu pula tempat unit sekolah baru SMPN 6 Tabanan yang berlokasi di SDN 3 Dajan Peken sudah final. Dimana siswa di SDN 3 Dajan Peken akan di regroping ke SDN 2 dan ke SDN 5 Dajan Peken akan menjadi SDN 2 Dajan Peken. “Sekarang perbaikan sarana dan prasarana sekolah dilakukan sambil jalan,” tuturnya.
Pantuan dilapangan SDN 5 Abiantuwung yang rencananya dijadikan SMPN 5 Kediri memang lahanya lumaya luas. Tetapi fasilitas gedung perlu perbaikan. Karena ada beberapa bangunan yang terlibat bagian plapon jebol. Serta perlu finising dibagian depan dan seluruh bangunan agar sekolah kelihatan bagus dan siswa tertarik sekolah ke SMPN 5 Kediri. Begitu sekolah yang berdekatan dengan Pura Puseh dan Pura Dalem Desa Adat Kelaci Kaja Desa Abiantuwung bagian depan perlu perbaikan agar sekolah kelihatan dari pinggir jalan. Karena saat ini sekolah posisinya terlalu mencolok ke dalam. (*KB).