BirokrasiDenpasar

Koster Ingatkan Lembaga Penyiaran Jangan Hanya Kejar Rating dan Keuntungan

    DENPASAR, Kilasbali.com-Lembaga penyiaran baik itu televisi dan radio diharapkan jangan hanya berorientasi mengajar rating dan keuntungan pada setiap tayangan dan siarannya. Harapan itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya pada malam penganugerahan KPID Bali Award Tahun 2018 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Jumat (23/11/2018).

    Lebih jauh Koster mengingatkan agar dalam tayangan dan siarannya, lembaga penyiaran tetap mengedepankan tanggung jawab moril untuk mendidik dan memperkuat karakter masyarakat khususnya kalangan remaja. “Jangan hanya mengejar rating dan keuntungan, tetapi harus pula menyajikan siaran dan tayangan yang mendidik,” tandasnya. Selain itu, lembaga penyiaran juga diminta memberi porsi yang lebih banyak pada siaran-siaran budaya dan konten lokal.

    Pada bagian lain, Koster mengingatkan pula tentang penyebaran hoax (berita bohong) yang belakangan masih banyak dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. Dalam hal ini, ujar Koster, pemerintah juga kerap menjadi objek dalam penyebaran berita hoax. Jika tak disikapi, menurutnya hal ini dapat menyesatkan dan merugikan masyarakat. Untuk itu, Ia minta lembaga penyiaran lebih berperan dalam memerangi penyebaran berita hoax melalui penayangan atau penyiaran berita dari sumber-sumber resmi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

    Masih dalam sambutannya, Koster mengapresiasi dunia penyiaran di Bali yang berkembang makin dinamis. Hal ini ditandai makin banyaknya jenis lembaga penyiaran seperti televisi dan radio. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat karena sumber informasi kian beragam. Namun pada sisi lain, pengawasan juga harus diperketat agar lembaga penyiaran tetap mengikuti kaidah-kaidah penyiaran agar tak merugikan masyarakat. “KPID harus benar-benar menjalankan fungsinya untuk mengawal implementasi regulasi di bidang penyiaran. Beri peringatan lembaga penyiaran yang melanggar kaidah atau menyajikan tayangan dan siaran yang tak mendidik,” imbuhnya. Pada kesempatan itu, Koster juga mengingatkan lembaga penyiaran tetap menjaga netralitas dalam perhelatan Pileg dan Pilpres 2019. “Beri informasi yang berimbang, karena saya yakin masyarakat sudah makin cerdas,” ucapnya.

    Baca Juga:  Komisi IV DPRD Tabanan Ingatkan PPDB Dipersiapkan Lebih Dini

    Sementara itu, Ketua Panitia KPID Bali Award 2018 I Wayan Sunarsa melaporkan bahwa ajang pemberian penghargaan tahun ini diikuti oleh 62 lembaga penyiaran. KPID Bali Award 2018 terdiri dari 4 kategori penghargaan untuk radio dan 7 kategori penghargaan untuk televisi. Selain itu, KPID Bali Award tahun ini juga menganugerahkan penghargaan Life Time Achievement kepada seorang tokoh yang bepengaruh dan menunjukkan dedikasi bagi kemajuan dunia penyiaran di Bali. Sunarsa menegaskan bahwa ke depannya KPID Bali akan makin memperkuat fungsinya sebagai lembaga pengawas konten siaran. “Karena kami yakin, semakin baik siaran maka masyarakat akan makin cerdas,” katanya.

    Baca Juga:  Kanwil DJP Bali Kumpulkan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

    KPID Bali Award kategori program acara berita radio diraih RRI Denpasar, sementara untuk kategori program iklan layanan masyarakat diraih Radio Penguin. Dewa Ayu Ratna Dewi dari RPKD dinobatkan sebagai penyiar radio terbaik. Radio Poenix dinobatkan sebagai radio swasta terbaik dan kategori program berita TV diraih Kompas TV Dewata. TVRI Bali meraih sejumlah penghargaan antara lain kategori Talkshow TV, program anak dan remaja dan iklan layanan masyarakat. Sementara Bali TV meraih penghargaan pada kategori program hiburan seni dan budaya, NET TV meraih penghargaan untuk berita feature dan documenter dan Natasya Kristi dinobatkan sebagai presenter televisi terbaik. Life Time Achievement diraih oleh perintis dan pendiri Bali TV ABG Satria Naradha. Penghargaan Life Time Achievement diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

    Acara malam penganugerahan KPID Bali Award 2018 dimeriahkan penampilan Putri Koster yang membawakan puisi “Agustus” yang bercerita tentang makna kemerdekaan. Membawakan puisi dengan penuh penjiwaan, penampilan Putri Koster mendapat sambutan luar biasa dari penonton yang memadati Krirarnawa. Selain Putri Koster, tampil pula sejumlah penyanyi berbakat yang sukses mengikuti ajang pencarian bakat seperti Gede Bagus X-Factor Indonesia dan Mahania Liga Dangdut. (amo/*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi