BirokrasiTabanan

Debit Air Baku Turun, Tabanan Terancam Krisis Sumber Air Bersih

    TABANAN, Kilasbali.com-Kabupaten Tabanan terancam krisis sumber air bersih terutama Tabanan bagian barat. Hal ini karena debit sumber air baku PDAM Tabanan di Tabanan bagian barat telah menyusut 40 persen sejak tiga tahun terakhir. Solusinya adalah Tabanan memerlukan bantuan embung dan sumur bor.

    Meskipun di Tabanan sering terjadi musim hujan, namun tidak mempengaruhi penambahan debit air baku khususnya di Tabanan bagian barat. Sehingga solusi cepat tahun 2019 akan dilakukan penambahan sumber bor.

    Direktur Utama PDAM Tabanan, Ida Bagus Oka Sedana mengatakan sebenarnya jika tidak dilakukan manajemen yang baik, Tabanan sudah krisis air. Mengingat khusus Tabanan bagian barat sumber air baku debit airnya telah menurun hingga 40 persen. “Kecamatan Penebel dan Kecamatan Marga masih banyak airnya, namun yang Tabanan bagian barat debit air turun 40 persen. Ini sudah teramati sejak tiga tahun terakhir terutama saat musim kemarau,” ungkap Ida Bagus Oka Sedana, beberapa waktu lalu.

    Dikatakan meskipun Tabanan memiliki curah hujan cukup baik, namun tidak mempengaruhi debit sumber air baku. Justru mengalami masalah sendiri. Seperti ada gangguan pipa kena longsor sehingga menyumbat aliran yang membuat pelayanan air terganggu. “Seperti kemarin di Banjar Nyanyi, Desa Beraban, pipa tersumbat sampah hingga sebabkan beberapa desa di Kecamatan Kediri alami gangguan, syukur sudah bisa teratasi,” katanya.

    Baca Juga:  Aspirasi Petani Milenial Dukung Made Urip Maju Tabanan I

    Mengatasi permasalahan tersebut pihaknya memang harus memerlukan bantuan embung. Untuk pembuatan embung sedang menunggu bantuan pemerintah. Dimana ada pembangunan embung di daerah Plaga Badung sehingga PDAM Tabanan menunggu pembagian debit air.

    Dan solusi paling cepat dalam mengatasi krisis air bersih, tahun 2019 PDAM Tabanan akan membuat sumur bor. Karena sudah tidak mungkin lagi menambah sumber air baru yang ada di daerah Tabanan. “Tahun 2019 kami rancang titik-titik pemasangan sumur bor. Namun saat ini sumber air bersih masih aman karena sudah dilakukan manajemen yang baik,” tegas Oka Sedana.

    Tak hanya itu, Oka Sedana mengatakan permasalahan kwalitas air PDAM Tabanan saat musim hujan juga jadi masalah. Sebab saat musim hujan sumber air baku mengalami kekeruhan cukup tinggi sehingga tidak mungkin untuk diolah. Satu sisi

    Baca Juga:  Ditinggal Mudik, Warung di Kerambitan Dibobol Maling

    layanan PLN yang sering mati bergilir, cukup mempengaruhi layanan PDAM terutama unit pengolahan yang tidak memiliki genset. Untuk itu tahun 2019 ini, PDAM berencana memasang genset untuk unit Kediri yang mengalami masalah tahun 2018 ini. Pemasangan genset sendiri telah dilakukan di unit Kecamatan Selemadeg Timur dan Kecamatan Kerambitan.

    Sementara itu disisi lain, PDAM Tabanan saat ini sudah memiliki  pelanggan 56.807 menempati posisi nomor 37 dari 258 PDAM di Indonesia, menjelang libur Galungan dan Natal sampai seminggu, pihaknya telah siapkan tim piket. “PDAM tetap akan memberikan pelayanan 24 jam terutama jika terjadi hal urgent,” tandas Oka Sedana. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi