DENPASAR, Kilasbali.com – Seluruh natah (pekarangan, red) rumah di Bali diharapkan ditanami tanaman sayur-sayuran dan tanaman obat alias apotik hidup, sehingga dengan demikian, pengeluaran uang dapur para ibu-ibu bisa lebih dihemat. Karena, kebutuhan akan sayur-mayur sudah bisa terpenuhi dari pekarangan sendiri.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Tim Pengerak PPK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, disela Rapat Konsultasi PKK tingkat Provinsi Bali Tahun 2019, di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa (12/2/2019).
“Selama ini hanya sebatas contoh (pemanfaatan pekarangan, red), dan tidak membias ke tetangga atau ibu-ibu untuk diikuti. Padahal itu adalah hal yang baik,” kata isteri Gubernur Bali, Wayan Koster ini.
Untuk itu, pihaknya akan terus memberikan semangat dan juga contoh bagi para ibu-ibu agar memanfaatkan pekarangan rumahnya. “Jadi kalau sudah ditanami sayur-sayuran, ibu-ibu akan merasakan manfaatnya, tidak membeli cabai, tomat, atau sayuran lainnya,” terangnya.
Sementara saat ditanya terkait lahat sempit di perkotaan, pihaknya telah mengandeng instansi terkait dalam pendampingan untuk menaman sayuran secara hidroponik maupun secara vertikal. “Kami juga sudah berkolaborasi dengan dinas terkait, baik itu Dinas Ketahanan Pangan dengan bantuan bibit-bibit, Dinas Pertanian, maupun yang lainnya. Jadi kami kerjasama dengan instansi terkait,” bebernya.
Lebih lanjut mengatakan, dari keliling putaran pertama ke sembilan kabupaten/kota se-Bali, pihaknya telah memberikan bantuan senilai Rp15 juta. Bantuan tersebut, diperuntukkan khusus untuk membeli bibit yang nantinya ditanam di masing-masing pekarangan sebagai contoh agar bisa ditularkan, khususnya bagi tetangga terdekat. “Jadi bantuan itu untuk membeli bibit tanaman sayuran, seperti cabe, terong, tomat, dan lainnya, untuk ditanam di beberapa rumah sebagai contoh,” jelasnya.
Menurutnya, setiap kabupaten/kota yang telah dikunjungi tersebut, hasilnya akan dilihat dalam putaran kedua yang akan menyasar 57 desa se-Bali. Bahkan, pihaknya berencana akan melombakan hasil putaran pertama tersebut.
“Kami akan tetap berusaha dan tetap bekerja. Dengan demikian, target satu putaran pemerintahan gubernur Bali, seluruh pekarangan rumah di Bali sudah hijau royo-royo. Namun dalam tiga tahun sudah mencapai target 90 persen, maka akan kami lombakan,” tandasnya. (jus/*KB).