TABANAN, Kilasbali.com– Pembangunan Shortcut Bajera-Antosari yang rencananya akan terealisasi di Tahun 2019, terancam molor. Pasalnya, pembayaran untuk pembebasan lahan tersebut masih ada yang belum terbayarkan akibat, kekurangan anggaran. Hanya saja baru lahan yang di Bajera yang sudah diganti rugi sedangkan, lahan yang di Antosari hingga rabu (13/9/2019) belum terlunasi dikarenakan, karena anggaran yang dimiliki sangat terbatas. Hal tersebut dikatakan Kabag Pembangunan Pemkab Tabanan, AA Ngurah Agung Satya Tenaya yang didampingi oleh Kabag Tapem (Tata Pemerintah) Pemkab Tabanan, I Wayan Yelada.
“Sebenarnya tugas kita hanya sampai di SK penetapan lokasi dan SK penetapan pembangunan saja, terus langkah selanjutnya dari Satker Wilayah VIII, tetapi kita juga sempat ikut disana, baru yang di Bajera saja yang diganti rugi,” terangnya. Seraya menambahkan, sempat ada yang menelpon ke kami pemilik lahan yang di Antosari, yang mengira anggarannya ada di kami, padahal anggaran tersebut berasal dari pusat yang dikelola oleh Satker.
Satya Tenaya mengakui, lahan yang sudah terbayarkan di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, enam bidang tanah yang dimiliki oleh empat pemilik dengan diatas lahan seluas 4,976,06 M2. Sedangkan yang belum terbayarkan di Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, diatas lahan seluas 3.110,32 M2 yang berasal dsri sepuluh bidang tanah dari 8 pemilik.Tersendatnya pembayaran dikarenakan harga appraisal tanah menjadi tinggi sehingga Satker tidak bisa membayar semuanya. “Diluar dugaan harga appraisal tinggi, tetapi sisa pembayarannya tidak boleh terlalu lama dan di tahun ini dipastikan sudah selesai pembayaranya agar bisa masuk ke proses selanjutnya, yang penting pihak Satker mendapatkan dulu lahannya sebab pembebasan lahan sangat sulit,” tandasnya.
Short Cut ini adalah proyek pusat yang sepenuhnya akan dibiayai oleh APBN melalui DIPA Satuan Kerja Provinsi Bali. Nantinya Short Cut ini akan dimulai dari Pertigaan Antosari Kecamatan Selemadeg Barat sampai dengan sebelah barat Masjid yang ada di Desa Bajera Kecamatan Selemadeg. Dibangunnya shortcut guna mengurai kemacetan, pasalnya kondisi jalan saat ini adalah melingkar tajam. Dengan adanya Shortcut secara otomatis jalur tengkorak akan terpotong. “Harapan kami setelah tahapan perencanaan selesai, tahun 2019 bisa mulai terealisasi,” pungkasnya. (dex/*KB).