Seni BudayaTokoh

Nyepi, Momentum Refleksi dan Instropeksi Diri

    DENPASAR, Kilasbali.com – Nilai-nilai yang terkandung dalam Hari Suci Nyepi bisa dijadikan pegangan dalam menciptakan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi dalam Nyepi yang merupakan pergantian tahun baru Caka ini, dirayakan berbeda dengan pergantian tahun lainnya. Yakni dengan menyepi.

    Hal tersebut disampaikan, salah satu generasi muda asal Jembrana, I Putu Indra Mandhala Putra, SH.,M.Kn., di Denpasar, Rabu (6/3/2019). Menurutnya, dalam Nyepi itu sendiri, ada beberapa yang hal tidak boleh dilakukan atau yang disebut Catur Brata Penyepian.

    Yakni: Amati Geni, artinya tidak boleh menyalakan api atau tidak diijinkan menyalakan lampu. Amati Karya, tidak boleh beraktifitas atau bekerja. Amati Lelungan, artinya tidak boleh bepergian keluar rumah. Dan Amati Lelanguan, artinya tidak boleh bersenang-senang.

    “Makna dari Nyepi ini adalah mulat sarira (intropeksi diri dan kembali ke jati diri) dengan merenung, dan memikirkan apa yang telah kita perbuat selama ini,” ujar pria yang akrab disapa Iman ini.

    Baca Juga:  Petani Holtikultura Tabanan Akan Sumringah

    Lebih lanjut menjelaskan, Hari Suci Nyepi Caka 1941 tahun 2019 ini seyogyanya menjadi momentum seluruh elemen masyarakat untuk saling introspeksi dan merefleksikan diri terkait apa yang telah diperbuat setahun belakangan untuk menjadi cerminan memperbaiki diri di tahun yang mendatang.

    “Pada Nyepi ini, kita umat Hindu melakukan berbagai ritual. Mari kita jadikan ritual tersebut untuk saling mawas diri, membersihkan diri lahir batin, menyatukan pikiran, meneguhkan hati, serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan menjalankan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang,” bebernya.

    Dalam kesempatan ini, Iman juga mengajak seluruh masyarakat Bali agar menjalakan Catur Berata Penyepian dengan sunguh-sunguh dan tulus ikhlas. Selain itu, juga mengimbau agar umat Hindu menjadi contoh yang baik bagi umat lain dalam menjalankan Tapa Berata Penyepian ini. Mengingat, masyarakat Bali merupakan penduduk hidrogen dari berbagai suku, ras, agama, dan bangsa.

    Baca Juga:  Gemarikan Cegah Stunting di Badung, Kristiani Suiasa Sampaikan Ini

    “Selamat Hari Raya Nyepi bagi saudaraku umat Hindu di manapun berada. Mari bersama kita introspeksi diri lebih jauh. Tebar kebajikan, gapai kebahagiaan, ciptakan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga damai di hati, damai di dunia, dan damai selalu,” tandasnya. (jus/*kb)

    Back to top button