Ekonomi BisnisKlungkung

Pariwisata Meningkat, Petani Rumput Laut di Nusa Penida Menghilang

    KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Para petani rumput laut di kawasan Nusa Penida kini sudah tidak ada lagi. Mereka memilih terjun ke pariwisata karena lebih menjanjikan daripada bertani rumput laut. Selain itu, kondisi perairan yang tercemar akibat tumpahan minyak kapal wisata menjadi penyebab utama menghilangnya pertanian ini.

    Salah satu masyarakat yang dulu bertani rumput laut, Nyoman Sundi mengaku, sejak 2018 ia mencoba merubah nasib seiring berkembangnya pariwisata, dan membangun sebuah penginapan dengan jumlah lima kamar.

    Baca Juga:  Four Star by Trans Hotel Tawarkan Trans Catering

    Dibandingkan dengan pertani, kata Sundi, hasil dari menyewakan penginapan jauh lebih besar hingga lima kali lipat. “Dulu perbulan sebagai petani hanya Rp2 juta saja,” ujarnya seraya mengatakan, dirinya membangun sendiri penginapan dengan modal awal dari hasil mengontrakan tanah, Minggu (31/3/2019).

    Perbekel Nusa Sakti Ketut Partita mengatakan, setiap tahun kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan.

    “Kendala utama dalam perkembangan pariwisata di Nusa Penida adalah JALI, yakni jalan, air, dan listrik. Untuk jalan, pemerintah kabupaten dan kami bahu membahu. Hingga kini sudah 80 persen jalan di Nusa Penida sudah bagus. Sisanya 20 persen ditargetkan selesai tahun 2020,” ujarnya.

    Baca Juga:  Koster Nostalgia dengan Pelabuhan Segitiga Emas, Prioritas Jalan, Air, dan Jembatan untuk Warga

    Untuk air sendiri, lanjut Perbekel, kini agak tersendat. Pasalnya, seiring pertumbuhan wisata, banyak yang menggunakan air. “Kalau listrik itu, dari PLN memang surplus, tapi karena faktor alam seperti hujan dan pepohonan yang bergesakan dengan kabel, itu menyebabkan listrik mati,” sebutnya.

    Perbekel menambahkan, saat ini pihaknya berencana mengembangkan satu objek wisata, yakni Pantai Gamat dengan julukan Secreat Beach.

    Baca Juga:  Ini Dia Kerja Nyata Koster-Giri di Nusa Penida 

    “Pantai ini sudah sering dikunjungi wisatawan. Mereka memberi nama Gamat Bay, bahkan ada yang memberinama Gamat Point. Tapi kami branding dan memberi nama The Secreat Beach,” ujarnya.

    Selain itu, pihaknya juga berencana mengembangkan Pantai Crocodile yang terletak bersebelahan sengan Crystal Bay. Di mana keunikan pantai ini jika dilihat dari atas, persis seperti buaya. (jus/*KB).

    Back to top button