KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Wacana pembangunan jalan lingkar di Nusa Penida menuai pro dan kontra. Bahkan, tak sedikit warga yang menilai pembangunan jalan tersebut hanya akan menguntungkan pihak investor saja. Pasalnya, lokasi yang dilintasi jalan tersebut, kebanyakan sudah dikuasai para pemodal.
Penolakan itu datang dari salah satu komunitas driver, yakni Wayan Sutama dari Nusa Santi Tour. Menurutnya, daripada membangun jalan lingkar yang membutuhkan biaya besar, lebih baik memperbaiki jalan yang sudah ada.
“Jalannya yang rusak dan sempit diperlebar. Selain itu, kasi juga lampu penerangan sehingga wisatawan tidak takut keluar malam-malam. Di sini tidak ada lampu penerangan jalan pak,” tuturnya, Minggu (31/3/2019).
Menurutnya, selain menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama, kerusakan jalan tersebut juga sudah sering memakan korban, bahkan dari wisatawan asing.
“Sudah ada tiga mobil yang terguling saat berpapasan. Bahkan hari ini (kemarin, red) sudah ada satu truk juga terguling,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemilik penginapan Nyoman Setiawan juga khawatir penginapan yang ia sewakan, akan jarang ada tamu. Pasalnya, jalur lingkar itu tidak akan melewati tempatnya.
“Saya khawatir wisatawan itu tidak datang lagi ke penginapan. Jadi biarkan saja seperti ini. Jalan yang sudah ada diperbaiki dan diperlebar,” ujarnya seraya menambahkan, jalur lingkar tersebut akan mematikan usaha penginapan warga.
Sementara itu, Perbekel Desa Sakti Ketut Partita mengatakan, pro dan kontra itu hal wajar. Kendatipun demikian, kenyamanan wisatawan terutama untuk menuju lokasi objek wisata harus menjadi prioritas utama. “Biasa itu pak, ada yang setuju dan juga ada yang tidak. Yang setuju kan lebih banyak,” katanya.
Untuk diketahui, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berencana akan membangun akses jalan melingkar. Langkah tersebut untuk mengurai kemacetan akibat pesatnya perkembangan pariwisata di Nusa Penida. (jus*/kb)