TABANAN, Kilasbali.com– Warga Desa Adat Antosari dibuat geger, pasalnya patung yang ada di Pura Prajapati Desa Adat Antosari di Banjar Delod Rurung, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan dirusak. Dimana patung tersebut diduga dirusak oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Peristiwa itu pun diketahui Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 08.00 Wita.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan peristiwa itu bermula ketika Jero Mangku Pura Prajapati Desa Adat Antosari Made Artha hendak melakukan persembahyangan sekitar pukul 08.00 Wita. Namun dirinya terkejut saat melihat kondisi patung Sang Jogormanik dan Sang Suratma yang ada di depan Pura Prajapati sudah dalam kondisi rusak. Padahal sehari sebelumnya yakni Senin (1/4) patung masih dalam kondisi baik tanpa retak dan kerusakan.
Bendesa Adat Antosari, Ketut Budiariawan menuturkan bahwa tidak ada saksi mata yang mengetahui jelas bagaimana patung tersebut bisa rusak. Namun diperkirakan peristiwa itu terjadi pada malam atau dini hari karena baru diketahui rusak pada pagi hari. “Saya sendiri diberitahu oleh salah seorang warga yang kebetulan lewat di depan Pura sekitar pukul 10.00 wita saat mau menjemput anaknya ke SD dekat sana,” ungkapnya saat dikonfirmasi Rabu (3/4/2019).
Padahal menurutnya jalan tersebut ramai dilalui warga setiap harinya namun tak ada satu orang pun yang mengetahui perihal pengerusakan tersebut. “Jalan didepan Setra Desa Adat Antosari ini banyak warga yang lalu lalang, kami duga kejadiannya malam atau dini hari,” imbuhnya.
Budiariawan menambahkan jika memang ada dua patung di depan Pura Prajapati yakni Patung Sang Jogormanik dan Sang Suratma. Dan saat ditemukan patung Sang Jogormanik sudah terjatuh keluar areal Pura, sedangkan Patung Sang Suratma terputus dibagian lehernya. Dan setelah dirinya turun ke lapangan untuk melihat langsung patung tersebut diduga patung tersebut dirusak oleh ODGJ. “Karena setelah kita lihat kalau jatuh sendiri itu tidak mungkin, kami menduga dirusak ODGJ,” sambungnya.
Akibatnya pihak Desa Adat diperkirakan mengalami kerugian Rp 4 juta. Dan atas peristiwa tersebut, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Jero Mangku Pura Prajapati dimana selanjutnya akan segera dilakukan penggantian terhadap kedua patung tersebut. “Ya kedua patung harus diganti dengan upakara sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (*KB).