DenpasarPendidikanPolitik

GPS Tantang Pelajar Bali Kuliah Ke Jerman

    DENPASAR, Kilasbali.com – Anggota Komite III DPD RI Gede Pasek Suardika (GPS) melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI 6 Denpasar, SMAN 7 Denpasar dan SMAN 1 Denpasar guna menyerap aspirasi di daerah pemilihannya, Kamis (4/4/2019).

    Kesempatan itu ia gunakan untuk memotivasi peserta didik agar mengambil peluang kuliah ke luar negeri, salah satunya Jerman.

    GPS menjelaskan, salah satu perguruan tinggi khusus kompetensi hospilality di Jerman membuka peluang beasiswa penuh untuk pelajar dari Indonesia.

    “Dari para relasi saya, banyak yang memberi info peluang beasiswa ke luar negeri, misalnya Jerman. Jika lolos, kalian akan ditanggung mulai dari tiket pesawat, biaya perumahan, konsumsi bahkan diberikan uang € 400-600 atau Rp 9 juta selama tiga tahun,” kata GPS memotivasi peserta didik SMA PGRI 6 Denpasar.

    Baca Juga:  Begini Pengaruh Nyoman Suwirta untuk Menangkan Koster-Giri di Klungkung

    Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini yakin, mereka yang berani memutuskan menempuh pendidikan di luar negeri akan menjadi manusia professional karena mendapatkan pelajaran alamiah di negeri yang memiliki kultur berbeda.

    “Anak-anak zaman sekarang harus berpikir global. Coba kita buka hp, isinya dunia,” tegasnya.

    Ia melanjutkan, generasi muda idealnya sudah fokus memikirkan masa depannya sejak SMA, seperti dirinya sendiri yang ingin menjadi praktisi hukum dan politisi sejak SMA. Jika sudah fokus, segala sesuatunya seolah-olah dimudahkan asal dilandasi dengan doa dan mental untuk sukses.

    Baca Juga:  Mulyadi Hadiri Lomba Mancing di Banjar Dukuh Pejaten, Kenalkan Program Satu KK Satu Sarjana

    Lebih lanjut, ia mengajak para pelajar tidak minder meski berasal dari sekolah non-favorit, sebab baginya masa depan seseorang tidak ditentukan dari sekolah asalnya.

    “Yang penting bangun mental sukses. Mental itu terdiri dari doa, jujur, rajin, tanggungjawab dan berani. Saat saya lulus sekolah dulu, hampir semua ingin jadi pegawai negeri sipil (PNS), tapi saya berani mengambil jalan berbeda. Akhirnya saya berhasil mencetak sejumlah rekor di bidang yang saya pilih,” tambahnya.

    Manusia Bali, ia melanjutkan, telah memiliki modal lebih dari sisi spiritualitas ketimbang daerah lain. Sejak dari dalam kandungan hingga meninggal, manusia Bali (Hindu) selalu melewati rangkaian ritual sakral.

    Baca Juga:  Potensi Kerawanan Pilkada 2024 Tinggi, Bawaslu Tabanan Tingkatkan Pencegahan-Pengawasan

    Hanya saja, modal lebih itu perlu ditambahkan dengan mental bertarung di luar kandang. (jus*/kb)

    Back to top button