Denpasar

17 April 2019, JK Ajak Umat Hindu Gunakan Hak Pilih

    DENPASAR, Kilasbali.com – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menilai, Pemilu pada dasarnya juga adalah evaluasi bangsa secara keseluruhan. Di mana mempunyai makna yang sama dengan hari suci Nyepi, yakni melakukan evaluasi dalam rangka penyucian diri.

    Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan pada acara Dharma Santi Nasional Nyepi tahun Saka 1941 di Kalangan Ardha Candra, Art Center, Sabtu (6/4/2019) malam, yang juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Ny. Putri Suastini Koster serta tokoh-tokoh umat Hindu di Indonesia.

    Baca Juga:  Ini Upaya Pemkot Denpasar Tekan Inflasi di Bulan Ramadan

    Menurut JK, Pemilu adalah saat melakukan evaluasi apa yang telah dilakukan bangsa ini selama lima tahun. Ia menambahkan bagi pemimpin tentu dia harus dievaluasi, apabila benar maka dilanjutkan apabila tidak benar tentu harus diperbaharui dan dievaluasi kembali.

    “Saya yakin tentu masyarakat Bali tahu arti yang berhasil dan tidak berhasil,” ujarnya.

    Baca Juga:  Inflasi Tabanan Naik Jadi 3,78 Persen, Bupati Sanjaya Instruksikan Operasi Pasar Reguler

    Lebih lanjut mengatakan, karena itulah dalam rangka pemilu yang akan datang mengharapkan semua partisipasi umat Hindu sebagai bentuk penyucian diri dan memajukan bangsa.

    Sementara itu, Ketua PHDI Bali Wisnu Bawa Tenaya mengatakan Darma Santi Nasional tahun ini mengangkat tema “Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019”.

    Tema ini menurutnya menggambarkan bagaimana umat Hindu melaksanakan dharma agama sekaligus dharma negara.

    Baca Juga:  Asus Perkenalkan Perangkat Komputasi Terbaru di Bali

    Terpilihnya Bali sebagai tuan rumah Darma Santi Nasional tahun ini sekaligus sebagai momentum Bali menjadi inspirasi dalam menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa jelang pesta demokrasi 17 April 2019.

    Dalam acara tersebut, juga dimeriahkan dengan pementasan Sendratari Swarga Rohana Parwa oleh ISI Denpasar yang menceritakan akhir kisah Mahabharata. (rls*/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi