TABANAN, Kilasbali.com-Hujan abu dampak dari erupsi gunung agung beberapa waktu lalu tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke objek wisata Jatiluwih. Meskipun sempat terpapar abu akibat dampak dari erupsi gunung agung, bahkan bisa dibilang paling parah untuk Wilayah Tabanan, namun kunjungan tetap normal. Hal tersebut diungkapkan Manajer DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa, selasa (23/4/2019).
Menurut Sutirtayasa, dampak dari erupsi gunung agung beberapa hari lalu belum berdampak terhadap kunjungan wisatawan. Kemungkinan karena sistem kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih bekerjasama dengan travel agent, sehingga rencana kunjungan dari wisatawan belum ada perubahan. Dimana saat ini jumlah kunjungan didominasi oleh wisatawan asing, yang dalam sehari rata-rata 500 sampai 600 kunjungan wisatawan asing.
“Untuk saat ini belum ada dampaknya, jumlah kunjungan masih normal. Mungkin kalau ada dampaknya dalam waktu seminggu atau lagi dua minggu baru kelihatan,” ungkapnya.
Sutirtayasa menambahkan, untuk kunjungan saat ini terus meningkat dibandingkan dengan kunjungan tahun lalu. Dimana kalau tahun lalu pada saat low season sekitar bulan februari sampai maret kunjungan rata-rata 200 sampai 300 kunjungan. Sedangkan untuk tahun ini saat low season kunjungan meningkat bahkan bisa tembus 500 kunjungan. Sedangkan jumlah kunjungan perhari saat ini rata-rata 600 sampai 800 kunjungan, dan dalam sebulan rata-rata 20 ribu kunjungan.
“Jumlah kunjungan saat ini terus meningkat, bahkan dibandingkan dengan tahun lalu kunjungan kita terus meningkat, saat ini dalam sehari rata-rata bisa tembus 800 kunjungan,” jelasnya.
Untuk target kunjungan pada tahun 2019 ini masih seperti target tahun lalu yaitu 250 ribu dalam setahun. Dimana saat ini pihaknya tidak berani menarget kunjungan yang tinggi karena dampak dari gunung agung sangat berpengaruh. Untuk kunjungan di DTW Jatiluwih didominasi oleh wisatawan Eropa, namun untuk wisatawan lokal atau domestik sudah ada peningkatan.
“Untuk kunjungan masih didominasi oleh wisatawan dari eropa, namun wisatawan lokal saat ini sudah meningkat, mungkin wisata alam seperti ini sudah banyak diminati oleh wisatawan lokal,” pungkasnya. (*KB).