JAKARTA, Kilasbali.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Gubernur Bali Wayan Koster ke Istana Merdeka Jakarta, Senin (22/4/2019). Pada kesempatan itu Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali, Bupati se-Bali, Polda Bali dan Kodam IX/Udayana serta masyarakat Pulau Dewata yang telah mampu mewujudkan Pemilu Serentak 17 April 2019 dengan lancar, nyaman, aman, damai dan sukses.
Selain itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih karena Bali telah mampu memberi kontribusi suara dengan persentase tertinggi di Indonesia untuk pasangan Jokowi-Maaruf Amin. Selanjutnya Presiden Jokowi meminta kepada Gubernur Koster untuk menyampaikan program-program pembangunan Bali yang memerlukan pendanaan dari APBN.
Gubernur Koster mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah mengundang gubernur dan bupati/wali kota se-Bali ke Istana Merdeka Jakarta, namun tidak semua bupati bisa hadir karena undangannya sangat mendadak.
Kepada Jokowi, Koster melaporkan hasil perhitungan suara secara riil di Provinsi Bali berdasarkan C-1 yang datanya sudah masuk sebanyak 90%, di mana perolehan suara pasangan Jokowi-Maaruf Amin mencapai 92%.
Selanjutnya, Koster menyampaikan sejumlah program prioritas pembangunan Bali, antara lain penguatan adat istiadat, tradisi, seni dan budaya melalui skema dana perimbangan dalam bentuk dana alokasi umum, dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, atau skema lain, yang nantinya akan dialokasikan kepada Desa Adat dan Komunitas Budaya yang ada di Pulau Dewata.
“Selain itu juga akan dibangun Pusat Kebudayaan Bali di kawasan Gunaksa, Kabupaten Klungkung yang terdiri atas fasilitas panggung terbuka berkapasitas 25.000 orang, gedung seni multifungsi berteknologi modern (Auditorium Bung Karno) berkapasitas 2.500 orang, museum tematik (tekstil Bali, musik, tari, arsitektur, seni rupa, pengobatan tradisional, raja-raja Bali),” katanya.
Koster menambahkan, pihaknya akan melakukan upaya peningkatan infrastruktur, lanjutan pembangunan short cut ruas jalan Singaraja-Denpasar, lanjutan pembangunan short cut ruas jalan Denpasar-Gilimanuk, pengembangan jalan untuk jalur logistik Trans Jawa-Bali-NTB melalui jalur Bali Utara (Gilimanuk-Buleleng-Karangasem), pembangunan jalan by pass
lingkar Bali, dan lanjutan jalan by pass Ida Bagus Mantra.
“Di samping itu akan dilakukan pula pembangunan jalan lingkar Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, pembangunan jalur kereta api lingkar Bali, lanjutan pembangunan infrastruktur pelabuhan cruise Tanah Ampo di Karangasem, pembangunan dermaga penyeberangan Segitiga Sanur (Denpasar) menuju Nusa Lembongan dan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, pembangunan infrastruktur pelabuhan penyeberangan di Amed Karangasem menuju Lombok (NTB), pembangunan Pasar Sukawati Gianyar dan RSUD Kabupaten Tabanan,” bebernya.
Menanggapi paparan Koster, Jokowi langsung merespon dan menyetujui program penguatan adat istiadat, tradisi, seni dan budaya untuk desa adat, dengan langsung memerintahkan Menteri Keuangan untuk merumuskan kebijakan anggaran tersebut.
Selain itu, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di kawasan Gunaksa, Kabupaten Klungkung juga langsung disetujui dengan
memerintahkan Menteri PUPR untuk memprogramkannya mulai tahun 2020, sekaligus juga memimta untuk memprogramkan lanjutan pembangunan short cut ruas jalan Singaraja-Denpasar, lanjutan pembangunan short cut ruas jalan Denpasar-Gilimanuk, pengembangan jalan untuk jalur logistik Trans Jawa-Bali-NTB melalui jalur Bali Utara (Gilimanuk-Buleleng-Karangasem),
pembangunan jalan lingkar Nusa Penida, di Kabupaten Klungkung; pembangunan Pasar Sukawati Gianyar.
Presiden juga memerintahkan Menteri Perhubungan untuk memprogramkan pengembangan infrastruktur pelabuhan cruise Tanah Ampo di Karangasem, pembangunan dermaga penyeberangan Segitiga Sanur (Denpasar) menuju Nusa Lembongan dan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Selain itu, Presiden Jokowi juga memenuhi permohonan Gubernur Bali untuk membuka Pesta Kesenian Bali pada 15 Juni 2019 mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden tampak didampingi sejumlah meneteri Kabinet Kerja, antara lain Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, serta Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Sedangkan Gubernur Bali hadir bersama Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra, Bupati Tabanan Eka Wiryastuti, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, dan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri. Sejumlah bupati yang lain tidak bisa hadir karena undangan dari kepresidenan yang sangat mendadak, sehingga kesulitan mendapatkan tiket. (rls*/kb)