PolitikTabanan

Dewi Trisnayanti, Siap Kawal dan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

    TABANAN, Kilasbali – Kurang lebih selama delapan tahun terjun ke dunia politik, tepatnya sejak menikah pada tahun 2011 silam, akhirnya perjuangan Ni Made Dewi Trisnayanti calon legeslatif terpilih Daerah Pemilihan (Dapil) III, Kecamatan Penebel – Baturiti membuahkan hasil. Setelah dua kali ikut dalam kontestasi pemilihan legeslatif, akhirnya Srikandi PDIP ini dipercaya masyarakat dan berkesempatan duduk sebagai anggota dewan untuk mewakili aspirasi masyarakat.

    Ditemui di kediamannya, perempuan berparas ayu ini pun menuturkan awal mula ia terjun ke dunia politik. Menurutnya, setelah menikah sekitar tahun 2011an, ia mengawali karirnya dengan terjun ke struktural Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Saat itu, ia dipercayakan menjabat sebagai wakil ketua ranting. Jabatan itu akhirnya mengantarkan dirinya menjadi ketua ranting Partai Moncong Putih ini di Desa Tengkudak.

    “Karir dipolitik saya ini mengalir begitu saja, mungkin karena pergaulan juga. Selain saya ikut di struktur partai, juga ikut di struktur sayap partai. Awalnya di Dewan Pimpinan Cabang – Banteng Muda Indonesia (DPC-BMI) Tabanan,” tuturnya kepada KILASBALI, Minggu (12/5/2019).

    Dari situ, lanjutnya Dewi Trisnayanti, ia pun mulai mengenal tokoh-tokoh politisi di Tabanan. Ia pun mencoba untuk mengikuti perkembangan politik di bumi lumbung beras ini. Selain itu, ia pun mencoba ikut turun dalam kontestasi pileg pada tahun 2013 dan ditetapkan sebagai caleg perempuan untuk memenuhi quota 30 persen keterwakilan perempuan. Namun sayang, perjuangannya saat itu kandas.

    Baca Juga:  Pengurus Paguyuban Pasundan Bali Silahturahmi dengan Wayan Koster

    Lebih lanjut menuturkan, kendatipun belum membuahkan hasil, ia tidak patah semangat. Darah merah itu pun tetap mengalir ditubuhnya. Selain karena faktor keluarga, di mana keluarga sang suami yakni almarhum mertuanya, tepatnya pada zaman PDI segi lima, ia kerap ikut kegiatan partai. Selain itu, sang paman dari suaminya, yakni Wayan Sutika (Gunung Harta), juga sempat menjabat sebagai DPRD Provinsi Bali, sehingga dari silsilah itu, mengalir semangat merah yang berlanjut hingga sekarang.

    Sementara saat ditanya terkait kendala yang ditemui dalam pencalegan untuk tahun 2019 ini? Perempuan ini menceritakan secara gamblang tentang susah senang untuk meraih simpati dan meyakinkan masyarakat. Apalagi, pileg kali ini bukan bersaing dengan caleg antar partai, akan tetapi lebih ke internal partai.

    “Kita berhadapan dengan teman sendiri yang incumbent. Di mana mereka sudah punya hibah dan sudah punya basis masing-masing. Sedangkan saya hanya bermodal keyakinan dan juga kepercayaan masyakarat. Tapi bersyukurnya, biarpun saya tidak menjabat, saya masih bisa membina masyarakat di dua desa yaitu Wongaya Gede dan Tengkudak,” sebutnya.

    Baca Juga:  Begini Pengaruh Nyoman Suwirta untuk Menangkan Koster-Giri di Klungkung

    Menurutnya, dalam kontestasi pileg ini, keberhasilannya itu, juga tidak terlepas dari harapan masyarakat di kedua desa ini yang sebagian besar mempunyai keinginan untuk memiliki wakil rakyat dari desa ini. “Jadi mereka sangat semangat untuk saya ajak berjuang, walaupun sempet di akhir-akhir masa kampanye ada sebagian kelompok yang mau mengusik persatuan kami. Tapi berkat kerjasama team yang begitu solid, astungkara semua itu bisa diatasi,” ujarnya.

    Dewi Trisnayanti pun mengaku tidak pernah mengumbar janji dalam setiap berkampanye. Ia hanya menyampaikan sikap akan selalu kosisten jika perjuangannya berhasil. Dirinya berkomitmen akan mengabdikan diri sepenuhnya, dan memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Amanah serta aspirasi masyarakat akan ia kawal dengan sebaik-baiknya. “Di setiap pertemuan, saya selalu bilang untuk tetep jaga komunikasi. Sehingga apa yang menjadi kendala bisa kita pecahkan secara bersama-sama,” lanjutnya.

    Akhirnya setelah berbagai perjuangan panjang itu, ia pun ditetapkan dan terpililh menjadi anggota dewan. Dewi Trisnayanti pun mengaku tidak percaya bahwa perjuangannya selama ini tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Masyarakat mempercayakan kepada dirinya untuk mewakili duduk sebagai anggota dewan.

    Baca Juga:  Catatan HIV Dinas Kesehatan Gianyar

    “Sampai detik ini saya masih belum percaya atas kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada saya. Saya akan menjaga kepercayaan ini. Dan ini adalah tugas yang mulia, jadi saya sangat bersyukur. Saya yang hanya masyarakat biasa dan terlahir dari rahim rakyat, bisa mendapatkan kepercayaan ini,” ujarnya penuh syukur.

    Sedangkan saat ditanya terkait fokus apa yang akan diperjuangan dalam lima tahun ke depan setelah duduk sebagai anggota DPRD Tabanan? Dewi Trisnayanti mengaku akan fokus memperjuangan dibidang infrastruktur dan pertanian. Karena kedua dibidang tersebut merupakan lokomotif pengerak ekonomi di bumi lumbung beras ini.

    “Mungkin awalnya nanti lebih ke perbaikan infrastruktur, dan pertanian. Kedepannya saya lebih ke pengembangan sektor pertanian. Di samping itu, juga pelestarian seni dan budaya lewat generasi muda karena saat ini saya masih menjabat sebagai Ketua KNPI Tabanan,” tegasnya seraya mengatakan, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan perbekel serta tokoh-tokoh terkait pengembangan sektor pertanian apa yang tepat dikembangkan di era milenial ini. (tim/kb)

    Back to top button