JembranaPeristiwa

Lupa Matikan Dupa, Bantuan Bedah Rumah Terbakar

    NEGARA, Kilasbali.com – Warga Banjar Dauh Pangkung Jangu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo yang tengah kusyuk melaksanakan persembahyangan mendadak panik. Pasalnya, salah satu bangunan rumah milik warga yang tidak jauh dari pura terbakar, Senin (13/5/2019). Kebakaran bangunan bedah rumah ini diduga disebabkan oleh api dupa di pelangkiran di dalam kamar korban.

    Peristiwa kebakaran ini terjadi dirumah milik I Made Eka Darma Putra (45) di Jalan Tengah, Tempek IV, Banjar Dauh Pangkung Jangu.

    Saat kejadian rumah berdinding batako tersebut dalam keadaan kosong. Pemiliknya beberapa menit sebelumnya baru saja berangkat kerja ke Denpasar.

    Sedangkan keluarganya sedang bersembahyang bersama warga lainnya dipura yang berjarak hanya sekitar 200 meter.

    Baca Juga:  Doa Perdamianan di Peringatan 22 Tahun Tragedi Bom Bali I

    Kebakaran tersebut diketahui pertamakali oleh beberapa orang anak-anak yang berjalan di depan rumah bantuan PNPM Perdesaan itu sekitar pukul 12.30 Wita.

    Setelah melihat kepulan asap tebal diatas rumah korban, anak-anak itu langsung memberitahu istri korban di pura. Sontak warga yang sedang bersembahyang langsung berhamburan ke rumah KK miskin ini.

    Istri korban, Komang Warniti (50) mengaku saat kejadian sudah 1 jam berada dipura diutara rumahnya itu. “Saya lari pulang, saat buka pintu kamar api sudah besar” ujarnya.

    Baca Juga:  Gerak Cepat GP Bali Serahkan Sembako ke Korban Puting Beliung di Jembrana

    Menurutnya api berasal dari kamarnya yang terletak paling timur. Diduga kebakaran disebabkan oleh api dupa dipelangkiran dikamar tersebut. “Suami saya sebelum berangkat sempat membanten di pelangkiran,” ujarnya.

    Menurutnya dibawah pelangkiran tersebut memang ada kasur spon. “Kayaknya api dupa yang jatuh kekasur dibawah pelangkiran,” ungkapnya dalam kondisi lemas.

    Bahkan beberapa anggota keluarganya tampak syok. Menurutnya rumah ukuran 5×5 denga 3 kamar yang dibangun tahun 2013 tersebut dihuni dua KK. “Saya dan keluarga anak saya yang menempatinya” ujarnya.

    Kasi Pemadam Satpol PP Jembrana, Kade Bagus Darmawan mengatakan, tiga unit armada pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan amukan si jago yang sudah membumbung tinggi.

    Menurutnya api baru bisa dipadamkan setelah satu jam. “Penyebabnya api dupa dari pelangkiran dikamar korban” ungkapnya.

    Baca Juga:  Doa Perdamianan di Peringatan 22 Tahun Tragedi Bom Bali I

    Kerugian material yang diakibatkan dari kebakran ini ditaksir mencapai Rp 50 juta.

    Sementara itu Kasi Pelayanan Desa Pohsanten, Ida Bagus Swiarsa membenarkan bangunan yang terbakar itu merupakan bantuan bedah rumah PNPM mandiri tahun 2013.

    Kelurga korban menurutnya memang tercatat sebagai KK miskin diwilayahnya. “Memang masuk KK miskin buku merah kabupaten” ujarnya. Kini keluarga petani kebun ini mengungsi di rumah kerabatnya. (gus/kb)

    Back to top button