JembranaPeristiwa

Pemkab Jembrana Lacak Korban Gigitan Anjing Positif Rabies

    NEGARA, Kilasbali.com – Dinas Kesehatan, serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana tengah berupaya melakukan pelacakan dan pencarian terhadap salah seorang warga yang menjadi korban gigitan anjing (kuluk) yang dipastikan terinfeksi rabies.

    Hal tersebut untuk menindaklanjuti pasca pasca ditemukannya kasus rabies di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara pada Sabtu (18/5/2019). Di mana kuluk liar tersebut telah menggigit 5 warga dari seputaran Kecamatan Negara dan juga seekor sapi.

    Kasus gigitan positif rabies itu terungkap setelah salah seorang korban gigitan anjing itu, Ni Made Kertiasih (54) diperiksa ke Puskesmas 1 Negara. Korban menerangkan beberapa warga lain juga sempat digigit anjing tersebut.

    Berdasarkan informasi, Senin (20/5/2019), kuluk tersebut diketahui berkeliaran di dekat salah satu usaha penggilingan gabah di banjar tersebut.

    Baca Juga:  Bawaslu Bali Ingatkan Peserta Pemilu Batasan Hadiah Maksimal Rp1 Juta

    Kepala Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh I Wayan Widarsa membenarkan adanya gigitan positif rabies tersebut.

    Menurutnya, anjing tersebut agresif dan berusaha menggigit walaupun tidak diprovokasi. Dengan adanya tanda-tanda gejala rabies, pihaknya langsung mengambil sampel otak anjing itu untuk diuji di Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. “Kami terima hasil labnya Sabtu (18/5), ternyata positif rabies” ujarnya.

    Mendapatkan hasil itu, pihaknya bersama Dinas Kesehatan segera mencari para korban mulai Minggu (19/5/2019). Dari 5 orang yang tergigit pada Kamis (16/5/2019) dan Jumat (17/5/2019) itu, satu orang masih dilacak dan lalakukan pencarian.

    “Empat korban sudah ditemukan dan langsung diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR), sedangkan satu korban seorang perempuan dari Desa Banyubiru, Kecamatan Negara masih kami lacak. Untuk sapi yang juga tergigit kuluk, sudah ditangani dengan memberikan vaksin rabies sesuai petunjuk Keswan Provinsi Bali,” tuturnya

    Baca Juga:  Sekda Dewa Indra Ingin Bahasa Bali Tetap Eksis

    Selain mencari warga yang tergigit, juga dilakukan vaksinasi emergency dan eliminasi selektif terhadap sejumlah anjing di sekitar lokasi hingga ke desa tetangga Desa Tegal Badeng Timur. “Kami juga mengeliminasi 12 ekor anjing untuk second sampel (sampel susulan),” tandasnya.

    Kadis Kesehatan Jembrana, dr Putu Suata mengaku belum berhasil menemukan satu lainnya. “Kami sudah berusaha mencari perempuan itu, tetapi belum ketemu” ujarnya seraya mengaku telah berkordinasi dengan perangkat desa Banyubiru untuk mengumpulkan seluruh warga.

    Menurutnya, waktu yang tersisa untuk pemberian VAR kepada korban tinggal 14 hari lagi. Bahkan Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali menurutnya juga ikut turun melakukan pencarian terhadap korban yang masih misterius ini.

    “Tadi kami juga sudah berusaha koordinasi dengan pihak Desa Banyubiru, agar berusaha mencari orang yang dimaksud. Kami juga terus berusaha mencari, termasuk menyebar informasi lewat medsos, dan mudah-mudahan segera ketemu untuk kami berikan VAR,” tandasnya.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Kembali Bantu Pulangkan Dua PMI Asal Bali dari Lebanon

    Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tergigit anjing itu terjadi saat para korban menggiling padi di pabrik penggilingan gabah milik Made Sumiasda (50) di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Jumat (19/5/2019) lalu. Tiba-tiba saja seekor anjing yang tanpa diprovokasi mengingit para korban. (gus*/kb)

    Back to top button