Seni BudayaTabanan

Lestarikan Bahasa Bali, Dewan Pendidikan Tabanan Gelar Lomba Mesatua dan Mepidarta

    TABANAN, Kilasbali.com – Bahasa Bali yang merupakan bahasa ibu ternyata keberadaannya semakin tergerus di tengah – tengah masyarakat. Para orangtua sudah jarang mengajarkan anaknya berbahasa Bali. Di sisi lain, generasi muda mulai enggan berbahasa Bali, melainkan lebih menggunakan bahasa nasional (bahasa Indonesia).

    Pendapat tersebut dikatakan Ketua Dewan Pendidikan I Wayan Madra Suartana saat ditanya terkait alasan menggelar lomba mesatua dan mepidarta bahasa Bali untuk tingkat SD dan SMP di Kabupaten Tabanan. “Saat ini, bahasa Bali masih jarang digunakan di sekolah, terutama tingkat SD dan SMP,” katanya, Senin (10/6/2019)..

    Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Simakrama di Banjar Panti dan Pastikan Realisasi Satu Dokter Satu Desa

    Menurutnya, untuk tetap melestarikan bahasa Bali ini Dewan Pendidikan Tabanan secara rutin menggelar lomba mesatua dan mepidarta bahasa Bali. Apalagi saat ini sudah diterbitkannya peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 dan 80 tahun 2018 tentang penggunaan bahasa Bali dan berbusana adat Bali.

    “Kami berupaya untuk ikut andil dalam pelestarian tersebut dengan mengoptimalisasi dan maksimalisasi dalam berbagai kegiatan,” ujarnya.

    Baca Juga:  De Gadjah Minta Tim Advokatnya Bawa Kasus Intimidasi ke DKPP dan Bawaslu RI

    Sementara itu, Asisten I I Wayan Miarsana yang juga Plt. Dinas Pendidikan Tabanan sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Dewan Pendidikan. ” Untuk kegiatan lomba mesatua dan mepidarta tingkat SD dan SMP, Ibu Bupati Tabanan sangat respon dan berharap agar kegiatan ini berlanjut dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan budaya bali yaitu bahasa bali yang merupakan alat komumilasi,” tegasnya.

    Baca Juga:  Ngrombo Tuntaskan Kemiskinan di Bali, Sekda Bali Apresiasi TKSK

    Dalam lomba tersebut, untuk lomba mesatue tingkat SD diikuti sebanyak 20 peserta putra/putri perwakilan dari masing-masing kecamatan. Sedangkan untuk mepidarta tingkat SMP, diikuti 72 peserta putra/putri dari 36 SMP se-Kabupaten Tabanan. (kb)

    Back to top button