Jembrana

Tanpa KTP Masuk Bali Dipulangkan

    NEGARA, Kilasbali.com – Pemeriksaan indentitas penduduk (KTP) melalui pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk diperketat. Bagi yang tidak membawa KTP, di kembalikan ke daerah asalnya.

    Bupati Jembrana, I Putu Artha mengatakan, pemeriksaan identitas tidak hanya untuk kepentingan Jembrana semata, melainkan untuk keamanan Bali secara umum.

    “Pemeriksaan identitas di Gilimanuk tidak hanya dilakukan saat arus balik saja, melainkan sudah rutin dilaksanakan dan saat meningkatnya penduduk masuk Bali saat arus balik Lebaran pelaksanaannya lebih diintensifkan,” ujarnya, Senin (10/6/2019).

    Pihaknya mengintruksikan instansi terkait agar tegas menindak penduduk masuk Bali tanpa KTP. “Kita lebih straight, dinas terkait (Dukcapil dan Satpol PP) harus lebih banyak mengarahkan perhatian, lebih tegas, keras. Setiap duktang tanpa identitas harus di kembalikan ke daerah asalnya,” tegasnya.

    Baca Juga:  Winasa Ajak Warga Jembrana Pilih Koster-Giri di Pilgub

    Selain itu, perangkat desa dan kelurahan diminta agar memperketat masuknya penduduk pedatang ke wilayah masing-masing. Lurah, perbekel serta kelihan dinas dan kalingnya diintruksikan rutin mamantau wilayahnya.

    “Apakah datang untuk sowan kekeluarganya atau akan mencari pekerjaan, itu harus jelas, 1 x 24 jam kalau tidak ada kepastian akan ke mana harus dikembalikan. Kalau ada duktang yanga tinggal di rumah-rumah penduduk itu harus jelas identitas, maksud dan tuajuannya,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Jembrana, I Ketut Wiaspada mengatakan, mengatisipasi arus balik dari Jawa ke Bali, pemeriksaan KTP di Gilimanuk pihaknya telah melakukan penebalan personil dan berkordinasi dengan intansi terkait.

    Baca Juga:  Militan Warga Jembrana: Hanya Pasangan Koster-Giri yang Mementingkan Semua Rakyat

    “Kalau duktang yang sama sekali tanpa identitas dan tidak ada penanggungjawabnya dilarang masuk Bali dan harus dikembalikan untuk melengkapi diri dengan dokumen kependudukan (KTP),” ujarnya.

    “Apalagi alasan mencari kerja, masuk ke Bali minimal ada yang menampung dan ada pekerjaan. Mulai arus balik ini, sudah ada tiga duktang dari Jawa Timur yang kita kembalikan,” tambahnya. (gus/kb)

    Back to top button