GIANYAR, Kilasbali.com – Kasus video penganiayaan remaja perempuan yang viral di media sosial akhirnya terungkap. Di mana kejadiannya itu terjadi pada Rabu (26/6/2019), di jalan menuju Pura Dalem Kemenuh, Sukawati. Dalam video itu, korban dipaksa bersujud lanjut dianiaya pelaku.
Korban yang teridentifikasi bernama Komang AR (16) asal Banjar Palak, Sukawati, sedangkan pelaku utama atas nama AG (17) asal Desa Ketewel, Sukawati. “Yang mendorong itu adalah siswa kelas XI di salah satu SMK di Sukawati. Sementara korban baru saja lulus dari salah satu SMP swasta di Sukawati,” yakin salah seorang remaja di Sukawati yang enggan namanya disebut.
Kanitreskrim Polsek Sukawati Iptu IGN Jaya Winangun seizin Kapolsek AKP Suryadi mengatakan, pihaknya sudah mengamankan tiga orang remaja putri yang terlibat dalam video tersebut. Selain pelaku atas nama AG (17) asal Desa Ketewel, Sukawati. Jajarannya juga mengamankan DSK (16) asal Desa Lodtunduh, Ubud dan VNA (17) asal Desa Batubulan Kangin, yang semua masih berstatus pelajar.
“Pelaku utama sempat tidak pulang ke rumahnya sejak video itu viral. Namun akhirnya berhasil kita temui di rumahnya,” ungkapnya, Kamis (27/6/2019).
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui telah melakukan pengeroyokan terhadap korban lantaran cemburu. Karena seorang cowok yang sama-sama memilik kedekatan dengan korban dan pelaku. Tidak terima dinomorduakan, pelaku lantas mencari korban ke rumah dan mengajak keluar ke TKP untuk membicarakan permasalahan antara mereka berdua.
Namun setelah tiba di lokasi ternyata sudah ada 2 orang teman pelaku yang menunggu disana. Kedua orang teman pelkau itu lantas memaksa kepada korban untuk meminta maaf kepada pelaku dan melakukan penganiayaan kepada korban. “Selain disiram dengan air got, korban juga mengalami sejumlah luka cakar pada bagian wajah, leher dan tangan kanan,” jelasnya.
Atas kejadian itu. korban Ni Komang AR memilih mengurung diri dalam kamar. Pihak keluarga, menyebutkan, korban mengalami trauma berat pasca kejadian itu hingga tidak mau makan.Keluarganya pun tidak menyangka korban yang sehariannya polos sampai terlibat maslah hingga dikeroyok.
“Adiknya saya pulang diantar temannya. Kami kaget melihat dia dengan kondisi berantakan. Pakaiannya basah dan bau dan wajahnya luka-luka, ” terang kakak korban Ni Wayan D.
Mendapati kondisi korban seperti itu, pihak keluarga lantas korban sempat diajak ke rumah pelaku di kawasan Desa Ketewel. Pihak keluarga pun akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. “Kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada pihak kepolisian. Kami harap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya dan tidak lagi kasus seperti ini,” pungkasnya. (ina/kb)