DenpasarPeristiwa

Jokowi Menang, Kakek Suharta Jalan Kaki dari Buleleng ke Denpasar

    DENPASAR, Kilasbali.com – Seorang kakek, Jro Made Suharta (69) asal Banjar Tegal, Kelurahan Tegal, Buleleng berjalan kaki dari Buleleng menuju Denpasar. Hal tersebut ia lakukan untuk membayar kaul karena Jokowi terpilih dalam Pilpres 2019.

    Suharta berjalan kaki selama empat hari (14/7/2019), yang diawali dari sebelah barat terminal Sangket menuju Denpasar. Dari hitung-hitungannya, satu kilo ia tempuh selama 15 menit. “Perlangkah 60 cm saya perkirakan. Jadi 80 kilometer (dari Buleleng ke Denpasar) dibagi 60 cm, saya perkirakan 1.333.333 langkah,” sebutnya seraya mengatakan bekal yang ia bawa hanya uang tunai Rp3 juta.

    Pensiunan PNS Kehutanan tahun 2006 ini mengaku, ingin bertemu dengan Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menyampaikan surat yang ditujukan kepada Geburnur sendiri dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

    Sesampainya di Kantor Gubernur Bali sekitar pukul 16.30 WITA, Rabu (17/7/2019), Suharta pun disambut Sekda Bali, Dewa Made Indra yang mewakili Gubernur Bali. “Saya ingin menyampaikan surat untuk pak Jokowi, pak Gubernur, dan pak Bupati Buleleng,” kata kakek empat anak, sebelas cucu ini.

    Baca Juga:  DPD RI Lantik Ngurah Ambara Gantikan Arya Wedakarna

    Dihadapan Sekda, Suharta pun membacakan surat yang ia bawa. Di mana surat tersebut berbunyi tentang usulan, yakni; Selamatkan dan juga tingkatan luas kawasan hutan di Bali, mendukung gerakan untuk tidak menggunakan tas plastik sesuai slogan dipaksa, terpaksa, biasa sehingga menjadi budaya sehat, lestari dan lain-lain. Memberikan kewenangan kepada LPD untuk menyalurkan KUR untuk meningkatkan minat krama Bali untuk berwiraswasta.

    Baca Juga:  Asus Perkenalkan Perangkat Komputasi Terbaru di Bali

    Di Taman Bung Karno Singaraja diisi dengan tanaman yang ada kaitannya dengan upacara agama Hindu. Mendirikan Monumen Panji Sakti seperti kawasan Monas yang lokasi sesuai babad di Yeh Ketipat di Sukasada. “Kalau ini terlaksana, saya akan menyumbang semen 100 sak,” sebutnya.

    Membangun tugu di puncak Yeh Ketipat di Sukasada dengan bertuliskan Selamat Datang anda Sudah Berada di Ketinggian 1.200 meter di atas laut. Serta terakhir yakni harapan masyarakat kelahirannya yang ingin memiliki crematorium pembakaran jenasah. “Terus terang kami sangat memerlukan, tolong sampaikan kepada bapak Gubernur Bali,” harapnya.

    Baca Juga:  Inflasi Tabanan Naik Jadi 3,78 Persen, Bupati Sanjaya Instruksikan Operasi Pasar Reguler

    Sementara itu, Sekda Bali mewakili gubernur meyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan apresiasi atas integritas yang luar biasa dari Made Suharta. “Yang beliau lakukan adalah pengorbanan yang luar biasa untuk sebuah integritas serta dedikasi kepada bangsa dan negara,” katanya.

    Menurutnya, ini adalah contoh yang sangat bagus, karena tidak ada yang menjanjikan apapun, tidak ada yang menyuruh ini adalah hal yang luar biasa.

    “Sesampai disini beliau menyampaikan aspirasi. Dan setelah kita dengar bersama, tidak ada satupun aspirasinya untuk dirinya sendiri, maupun keluarganya. Semua aspirasinya itu untuk Bali, dan yang paling sempit adalah kampungnya,” pungkasnya. (kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi