TABANAN, Kilasbali.com – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, menghadiri Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Tabanan dengan agenda jawaban dan penjelasan Bupati terhadap pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD terkait dengan pembahasan 2 (dua) buah Ranperda, yakni Ranperda tentang pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tabanan TA 2020 dan Penambahan Penyertaan Modal pada Perusahaan Daerah Dharma Santhika.
Sidang yang diselenggarakan pada hari Jumat, (11/10/2019), di Aula Sidang DPRD setempat, dipimpin oleh ketua DPRD, I Made Dirga didampingi para Wakilnya, turut hadir seluruh Forkopimda Kabupaten Tabanan, Instansi Vertikal dan BUMD serta OPD terkait di Lingkungan Pemkab Tabanan.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, atas pandangan umum yang telah disampaikan oleh ketiga fraksi di DPRD pada rapat paripurna sebelumnya terhadap dua buah Ranperda tersebut, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pimpinan dan anggota dewan atas kesediaannya untuk membahas lebih lanjut kedua buah ranperda tersebut sesuai mekanisme di dewan.
Terkait hal tersebut, Bupati Eka menyampaikan bahwa Pendapatan Asli Daerah yang sah mengalami penurunan akibat kebijakan nasional dan retribusi sudah mengalami peningkatan. ”Dalam mengelola pendapatan Daerah kami sepakat untuk mengoptimalkan potensi yang tersedia dengan memanfaatkan teknologi informasi secara online. Dan perlu disampaikan bahwa tanggal 16 ini, kita sudah akan menerapkan e-ticketing di DTW Tanah Lot. Rencana ini sudah lama dan akhirnya terwujud juga,” ungkap Bupati Eka.
Mengenai saran dewan untuk memprioritaskan pendidikan, kesehatan, infrastruktur guna mempercepat pembangunan di Tabanan dijelaskan Bupati Eka akan tetap menjadi prioritas untuk mewujudkan visi misi Kabupaten Tabanan, yakni Tabanan Serasi. Terkait komposisi Belanja Daerah, Bupati Eka lanjut menjelaskan juga sepakat dengan dewan untuk meningkatkan komposisi Belanja langsung untuk menunjang program selanjutnya.
Dan terkait Pemilukada 2020 mendatang, Bupati Eka menambahkan jangan sampai situasi politik mengganggu kestabilan pembangunan di Tabanan kedepannya. “Dan mudah-mudahan pemimpin kedepan bisa melanjutkan visi misi kita, karena siapapun pemimpinya tidak akan pernah berubah yang namanya visi misi kita kedepan untuk memajukan pembangunan daerah. Sering Saya sampaikan jangan sampai politik merubah suasana kedamaian yang sudah tercipta,” imbuhnya.
Selanjutnya tentang Perusda PD Dharma Santhika, Bupati Eka menjelaskan Dharma Santhika ditujukan untuk memajukan industri Pertanian yang berbasisi pariwisata di Tabanan sehingga sangat layak untu dikembangkan. “Karena yang menikmati hasilnya bukan siapa-siapa. Kalau Dharma Santhika untung, rakyat makmur. Artinya ini tidak akan pernah hilang dari visi misi kita. Dari rakyat untuk rakyat dan selama Dharma Shantika berdiri sampai saat ini sudah menghasilkan kurang lebih Rp 9 Miliar,” tambah Bupati Eka.
Atas hal tersebut Bupati Eka berharap dukungan semua pihak untuk memajukan Perusda demi kemakmuran rakyat Tabanan. Disamping itu, Bupati Eka berharap dengan wajah-wajah baru di Dewan diyakininya akan mampu memberikan pemikiran-pemikiran yang segar serta inovasi baru untuk membangun Tabanan. “Saya berharap kedepan dari wakil-wakil rakyat kita ini bisa melahirkan pemikiran-pemikiran yang luhur karena kita membawa amanah mereka (rakyat) dan jaga persatuan dan kerukunan. Membuat itu mudah, menjaga itu susah. Mari kita jaga itu bersama-sama, tambahnya.
Atas penjelasannya tersebut, Bupati Eka juga berharap agar apa yang telah dijelaskan bisa menjadi bahan untuk memperlancar pembahasan pada tahap-tahap berikutnya. “Demikian saya sampaikan pada rapat paripurna dewan yang saya muliakan, dan atas pemandangan umum dewan harapan kami penjelasan ini bisa menjadi bahan dalam memperlancar bahasan pada tahap-tahap selanjutnya guna menyamakan persepsi,” tutup Bupati Eka. (rls/KB)