GIANYAR, Kilasbali.com – Sebelum ditemukan tewas dan terdampar di Pantai Lebih dengan kondisi kedua ibu jari terikat, ternyata korban Pande Mahayasa (24), Pemuda asal lingkungan, Taman Kaja, Ubud, dua hari sebelumnya berpamitan berangkat ke Jakarta untuk menjalani Interview pekerjaan.
Pihak keluarga pun berharap agar aparat kepolisian dapat mengungkap penyebab kematian korban yang penuh tanda tanya itu.
“Kami sekaluarga benar-benar terpukul mendapati adik (korban-red) sperti ini. Kenapa sampai ke pantai. Dia selama ini jarang bepergian, ini benar-benar menjadi pertayaan keluarga kami,” ungkap kakak kandung korban, Pande Bram, Rabu (16/10/2019).
Menurutnya, semasa hidup, korban adalah sosok pendiam dalam artian tidak banyak ulah. Memang, dia tidak pernah cerita jika mengalami suatu masalah terlebih soal asmaranya.
Namun, selama ini korban juga jarang pernah kemana-mana dan biasanya, sepulang kuliah langsung istirahat di rumah. “Meski jarang keluar, temannya banyak, bahkan Lebih sering temennya yang main ke rumah,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Ketut Suastika mengatakan bahwa pihakny tengah memburu keberadaan sepeda motor Honda Vario warna Pink DK 6092 LI milik korban yang belum diketahui keberadaannya. Dijelaskan pula, pihaknya telah melakukan penyisiran di sekitar Pantai Lebih, Pantai Siyut dan Pantai Padanggalak, Denpasar. (ina/kb)
Berita terkait
https://www.kilasbali.com/mayat-membusuk-gegerkan-pengunjung-pantai-lebih/