GIANYAR, Kilasbali.com – Warga di Banjar Tengipis, Desa Buahan Kaja, Payangan ramai-ramai mendatangi kediaman I Ketut Sondol yang sebelumnya tertimpa musibah. Yakni rumahnya kebakaran.
Kedatangan warga dengan beragam sumbangan itu adalah tradisi “ngejot” yang bertujuan membantu warga yang terkena musibah. Di mana warga yang datang itu juga menyemangati korban agar tabah menghadapi musibah.
Bendesa Adat Tengipis I Made Sudersana mengatakan, tradisi ngejot merupakan implementasi rasa empati kepada orang lain yang sedang tertimpa kemalangan atau sedang memiliki kegiatan tertentu.
“Ngejot ini merupakan sarana kami sebagai pengikat kerukunan dan kebersamaan di masyarakat,” ungkapnya, Kamis (17/10/2019).
Disebutkan, tradisi ngejot ini dilaksanakan saat ada orang akan melaksanakan kegiatan upacara, ada orang meninggal, orang sakit, orang melahirkan dan lainnya.
“Bahkan jika jika ada musim piodalan di pura, ada krama yang tidak bisa ke pura karena cuntaka, setelah usai piodalan mereka menerima jotan lungsuran upacara,” ujarnya.
Sementara untuk ngejot untuk warga yang tertimpa bencana, ini sudah berjalan baik. Termasuk bencana kebakaran. Terlebih karena saat kebakaran rumah Sondol ini, segala kebutuhan rumah tangga terbakar.
Sementara itu, I ketut Sondol mengucapkan terima kasih atas perhatian krama yang telah memberi jotan. Ini sangat bermanfaat bagi keluarganya. Karena hampir seluruhnya sembako yang tempatnya di dapur juga ikut hangus terbakar. (ina/kb)
Berita terkait
https://www.kilasbali.com/kebakaran-di-payangan-warga-bunyikan-kul-kul-bulus/