GianyarPeristiwa

Diduga Depresi, Dadong Nekat Akhiri Hidup di Pohon Manggis

GIANYAR, Kilasbali.com – Warga Banjar Bonjaka, Sebatu Tegallalang dikejutkan dengan kematian Dadong Tinggen. Pasalnya, nenek berusia 80 tahun ini, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon manggis. Diduga, nenek yang sudah linglung ini nekat mengakhiri hidupnya karena depresi akibat menderita sejumlah penyakit.

Menantu korban, Ni Made Dami (40) menuturkan bahwa mertuanya itu menghilang dari kamarnya sejak dinihari, Jumat (18/10/2019). Iapun tak menaruh curiga, lantaran korban sudah terbiasa bangun lebih awal.

Baca Juga:  Mulai Kupu-kupu hingga Anggrek Hadir di Magic Garden Impresive Botanical Experience di Nuanu Creative City

“Tanpa firasat apa, usai memasak, saya menghaturkan sesajen hingga ke kebun dekat rumah. Tapi sampai di kebun, saya terkejut mendapati dadong tergantung di pohon manggis. Saya pun bergegas pulang minta tolong,” tuturnya.

Mendengar teriakan sang menantu, I Made Lising (70) yang merupakan adik korban pun mendekat disusul kemudian Ketut Moglog serta beberapa warga tetangga lainnya. Hingga di lokasi, korban yang sudah terbujur kaku itu lantas diturunkan. “Saya lepas ikatan tali plastik yang dipakai menggantung kemudian dibantu warga menurunkannnya ke bawah,” kata Lising.

Baca Juga:  Pemprov Bali Salurkan Bantuan "Bali Peduli Bencana" untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Atas kejadian itu, pihak keluarga kemudian melapor ke prajuru banjar lanjut ke polisi. Petugas Polsek Tegallalang lantas melakukan oleh TKP dan mendatangkan dokter Puskesmas untuk visum luar.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan dokter, dipastikan korban meninggal murni karena bunuh diri. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, kecuali bekas jeratan tali pada leher 23 cm, lebar 1 cm. Korban
diperkirakan sudah meninggal lebih dari 4 jam sebelumnya.

“Pihak keluarga yang diwakili oleh anak kandung korban I Made Laksana menyatakan tidak akan menuntut siapapun dan menerima kematian korban sebagai musibah,” singkat Kapolsek Tegallalang AKP Gede Sukadana. (rls/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi