DenpasarHiburan

Penutupan FSBJ 2019, Gubernur Koster: 2020 Dilaksanakan Bertingkat dari Kabupaten/Kota

DENPASAR, Kilasbali.com – Penutupan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) 2019 yang berlangsung selama dua minggu ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada penerima ‘Bali Jani Nugraha’ dan pemenang lomba, dan pertunjukan Musikal Multiseni berjudul “Terjebak di Dunia Maya” serta peluncuran tema FSBJ 2020 di Panggung Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat (8/11/2019).

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan kini Bali punya dua festival seni. Pesta Kesenian Bali untuk seni tradisi dan Festival Seni Bali Jani untuk seni modern.

“Festival Seni Bali Jani merupakan wahana untuk menampilkan karya seni modern yang inovatif dan kreatif bagi para peminat generasi milenial sesuai perkembangan zaman,” kata Gubernur asal Desa Sembiran ini.

Menurutnya ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Bali terhadap perkembangan seni modern yang meliputi teater, sastra, puisi, film, mural dan berbagai jenis seni modern lainnya.

Ia berharap para seniman, kreator, para generasi muda bertalenta ke depan akan semakin termotivasi, tumbuh dan berkembang untuk berkreasi dengan berkualitas dalam memajukan seni budaya Bali menuju kesempurnaannya.

Baca Juga:  Jaga Keseimbangan Alam Semesta, Jaya Negara Ajak Tingkatkan Sradha Bhakti

“Kita berharap Festival Seni Bali Jani akan dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan setiap tahun,” kata Gubernur.

Menurutnya FSBJ 2020 akan diselenggarakan dengan lebih baik dan penyelenggaraannya akan dilaksanakan secara bertingkat yaitu dari tingkat kabupaten berlanjut ke tingkat provinsi sehingga pelaksanaannya menjadi lebih berkualitas.

“Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali menyediakan anggaran untuk kabupaten/kota agar mengikuti Festival Seni Bali Jani tingkat Provinsi dengan masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan sebesar Rp 500 juta,” kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini. Ia menambahkan akan ada parade oleh Kabupaten/Kota pada pelaksanaan FSBJ 2020.

Untuk menunjukkan apresiasi dan penghormatan kepada para pelaku seni kontemporer, Pemprov Bali memberikan penghargaan kepada Pengabdi Seni Modern, Inovatif atau Kontemporer melalui Bali Jani Nugraha.

Adapun penerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Gubernur Wayan Koster adalah Pengabdi Bidang Teater Ida Bagus Anom Ranuara (76), Pengabdi Bidang Sastra I Made Adnyana “Ole” (51), Pengabdi Bidang Sastra I Gusti Putu Bawa Samar Gantang (70), Pengabdi Bidang Kritik Seni Rupa I Putu Wirata Dwikora (59), Pengabdi Bidang Kritik Film/Musik I Made Adnyana (48), Pengabdi Bidang Sastra Ida Ayu Oka Rusmini (52) dan Pengabdi Bidang Kritik Seni Pertunjukan I Kadek Suartaya (59).

Baca Juga:  Peringatan Hari Bakti PU ke-79 Momentum Tingkatkan Semangat Pengabdian Membangun Negeri

Gubernur juga menyerahkan hadiah untuk para pemenang lomba yakni Juara I Baca Puisi Tingkat SD, I Putu Agus Suka Nugraha; Baca Puisi Tingkat SMP, Ida Bagus Gde Yonanda Surya Putra Manuaba; Baca Puisi Tingkat SMA/SMK, Ni Luh Yuliantari;Cerita Pendek Tingkat SMA/SMK, Jong Santiasa Putra; Cerita Pendek Tingkat Umum, Jong Santiasa Putra; Teater Modern Tingkat SMA/SMK/Mahasiswa, Teater Takhta; Design Fashion Art Tingkat Mahasiswa/Umum, Lady Athalia; Film Pendek Tingkat Mahasiswa/Umum, Nirarta; Seni Instalasi Outdoor Tingkat Mahasiswa/Umum, I Gede Jaya Putra; Musikalisasi Puisi Tingkat Umum, SMA Santo Yoseph (Teater La Jose); Karikatur Tingkat Umum I Putu Nana Partha Wijaya; Stand Up Komedi Bali I Wayan Hendra Purnawan; dan Design Logo Tingkat Mahasiswa/Umum, I Wayan Nuriarta.

FSBJ ditutup dengan Pertunjukan Musikal Multiseni berjudul “Terjebak di Dunia Maya” produksi Komunitas Kreatif Bali (KKB) yang mengisahkan kecanggihan teknologi informasi yang membuat masyarakat asyik terhubung dengan dunia maya dan lupa dengan dunia nyata.

Baca Juga:  Sampaikan Terima Kasih Kepada Masyarakat Bali, Koster – Giri Siap Ngayah Lanjutkan Bali Era Baru

Selain membuat keluarga yang sedang bersama tidak saling berkomunikasi, gadget juga tak jarang menjadi ajang menyampaikan informasi tidak akurat, bernada negatif dan menghasut. Akibat terjebak di dunia maya, adalah meningginya rasa simpati dengan komentar-komentar pedas.

Namun sangat kurang menunjukan rasa empati, atau bersikap memberi solusi dan aksi positif terhadap sebuah informasi. Pertunjukan yang disutradarai I Made Iwan Darmawan ini menampilkan Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster, Sanggar Natah Rare, banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar dan Perhimpunan Musisi Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Wayan Kun Adnyana mengatakan selama 14 hari telah diselenggarakan 13 perlombaan, 4 workshop, 39 pagelaran termasuk pameran karya seni rupa, kuliner kreatif dan sarasehan.

“Berdasarkan survei, 45 persen yang datang mengetahui dari media sosial,” ujarnya. Terkait kepuasan, lebih dari 90 persen kesan terhadap pagelaran sangat sesuai dan sesuai. Menurutnya selama digelar, FSBJ 2019 berhasil menarik sekitar lima ribu penonton/pengunjung yang memberi apresiasi terhadap pelaksanaan festival seni modern ini. (rls/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi