GIANYAR, Kilasbali.com – Diduga konsleting listrik, rumah milik I Made Abiana (57) di Banjar Kutuh Kelod, Desa Petulu, Ubud yang difungsikan sebagai warung dan dapur ludes terbakar pada Senin (11/11/2019) pagi.
Informasi di lapangan menyebutkan, api pertamakali diketahui oleh anak sulung korban, Wayam Janu Ariawan (33) yang baru pulang terkejut melihat api sudah ada di bagian atap rumah berukuran 6 x 10 meter tersebut. Ia kemudian berteriak meminta tolong.
“Saya kaget mendapati api di banguan rumah. Saya panggil bapak tidak ada, tetanga pun datang mencoba menghalau api. Tapi dalam hitunga detik, api sudah menjalar ke seluruh bangunan,” ujarnya.
Beberapa menit kemudian, tiga unit mobil kebakaran tiba di lokasi. Namun api terlanjur membesar, sehingga petugas tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan barang berharga yang ada di dalamnya. Kendatipun demikian, sejumlah bangunan di dekat lokasi berhasil dilindungi.
Kobaran api yang cukup besar itu sempat membuat petugas kewalahan. Petugas pun akhirnya bolak balik mengambil air karena tiga tangki mobil tidak cukup memadamkan api. Api berhasil dipadamkan tiga puluh menit kemudian.
Dari keterangan ayahnya, Made Abiana menuturkan, sebelumnya sekitar pukul 08.00 WITA dirinya tengah melakukan persembahyangan lanjut menghaturkan sesajen, temasuk di dalam rumah itu. Lanjut itu dirinya beranjak ke rumahnya yang lain di lokasi berbeda namun tidak jauh dan masih satu banjar.
“Saya diberitahukan musibah ini saat menghaturtkan sesajen di rumah sebelah. Saya langsung pulang dan sempat kaget mendapati rumah sudah terbakar,” terangnya.
Sementara itu,Kapolsek Ubud, Kompol I Nyoman Nuryana seizing Kapolres Gianyar mengatakan, mengetahui musibah itu, pihaknya sudah langsung menurunkan jajarannya. Dari hasil oleh TP dan keterangan saksi, pihaknya menduga api berasal dari percikan konsteling listrik.
“Meski korban habis menghaturkan sesajen, dipastikan kebakaran bukan karena api dupa. Sebab korban mengaku tidak ada meninggalkan dupa di dalam ruangan,” singkatnya. (ina/kb)