DENPASAR, Kilasbali.com – Bali secara geografis dan demografis, tergolong kecil jika dibandingkan daerah lain, tidak memiliki sumber daya alam yang dapat diandalkan sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat. Bali selama ini hanya mengandalkan budaya, adat, pariwisata dan keramahan masyarakatnya untuk menarik wisatawan datang berkunjung.
Mengingat itu, untuk dapat bersaing di masa yang akan datang, Bali harus memiliki kelebihan yang mampu dijual sebagai penyedot devisa, kata Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat perayaan hari ulang tahun ke-69 IDI, di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Sabtu (23/11/2019).
Istri orang nomor satu di Bali itu menyebutkan, untuk melengkapi khasanah dan daya tarik wisatawan, di masa mendatang bali perlu mengembangkan model ‘medical tourism’. “Saya yakin Bali mampu mewujudkan ‘medical tourism’. Hal ini terbukti dengan penurunan angka stunting di Bali yang jauh lebih baik jika dibandingkan provinsi lain di Indonesia,” ujarnya, menandaskan.
Ny Putri Koster mngatakan, di tangan para dokter yang profesional, Bali diyakini mampu menjadi tempat penanganan kesehatan yang unggul, terlebih Bali telah memiliki sejumlah rumah sakit bertaraf internasional, seperti BIMC Hospital Kuta, RSUP Sanglah dan RSBM.
Hal senada diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wayan Suarjana, yang menegaskan bahwa profesi dokter adalah profesi mulia di masyarakat, di samping memiliki beban berat karena harus bekerja dengan jujur dan kompeten.
Dokter sebagai motor utama penggerak pembangunan kesehatan, diharapkan mampu berkontribusi positif dan bekerja sama dengan program pemerintah dalam mewujudkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, ucapnya.
Gubernur mengatakan, peran organisasi IDI sangat penting bagi penentu masa depan bangsa, mulai dari perannya dalam merawat kehamilan hingga kemudian terlahir bayi, terus menjadi dewasa hingga kemudian masa tua. Dengan tumbuhnya generasi yang sehat, maka Indonesia yang unggul dapat terwujud, ujar Gubernur yang juga Ketua PDI Perjuangan Bali.
Sementara itu Pengurus Besar IDI dr Daeng M Faqih mengatakan bahwa setiap individu di muka bumi harus memiliki jaminan kesehatan sebagai jaminan mereka di masa tua. Namun bagi mereka yang kurang mampu harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah, sehingga apabila mereka memiliki masalah dengan kesehatannya akan segera mendapatkan penanganan dan layanan yang sesuai.
Dengan demikian, program pemerintah dalam mewujudkan visi misi yakni manusia Bali yang sehat di masa depan, pada gilirannya akan mampu mewujudkan anak-anak yang sehat dan cerdas seperti yang diharapkan, katanya.
Serangkaian kegiatan untuk memeriahkan HUT ke-69 IDI tersebut, panitia mendaulat Ny Putri Koster untuk membacakan puisi. Wanita yang dikenal seniman multitalenta itu selanjutnya tampil dengan membawakan buah pena Denok Kristianti yang berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’, yang mengandung makna nasionalisme tidak boleh tergerus dan terkikis oleh radikalisme. (rls/kb)