GIANYAR, Kilasabali.com – Kebakaran hebat terjadi di Banjar Dangin Labak, Desa Singakerta, Ubud, Kamis (28/11/2019) pagi. Sebuah bangunan kandang ayam dengan luas 60 meter x 8 meter yang difungsikan sebagai sementara sebagai kandang itik milik pengusaha ternak I Wayan Sumadi (52) ludes dilahap si jago merah.
Bahkan, 12 ribu ekor itik yang ada di kandang ini, juga terbakar hidup-hidup. Akibat kejadian ini, korban menderita kerugian hingga setengah miliar rupiah.
Dari informasi yang dikumpulkan, kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh adik korban Sudiarta (43), sekitar pukul 06.00 WITA. Berawal dari baru pengit, Sudiarta yang baru bangun pagi itu lantas mencari sumbernya.
Tak disangka, dia mendapati kepulan asap hitam dan kobaran api tepat di kandang ayam milik korban. Tak berpikir lama, Sudiarta yang merupakan adik kandung korban ini, memberitahu sejumlah keluarganya, lalu berusaha memadamkan api. Tak berselang lama, sejumlah warga pun ikut membantu dengan alat seadanya. Namun api justru bertabah besar.
Salah seorang warga yang kebetulan seorang staf Damkar, langsung menghubungi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Ubud Gianyar. Sekitar pukul 06.25 WITA, lima unit kendaraan damkar tiba di lokasi kejadian. Dengan cekatakan petugas Damkar Gianyar berjibaku, memadamkan api, dan mengualau supaya api tak merembet ke bangunan lain. “Syukurya petugas dengan cepat tiba di lokasi dan menghalau api. Kobaran api sangat besar dan nyaris merembet ke bangunan rumah kami,“ terang I Wayan Sumadi.
Lanjutnya, sebelumnya bangunan itu adalah kandang ayam . namun, diantara bangunan yang diperuntukkan sebagai kandang ayam boiler, unsuk smentara diisi Itik.
“Di dalam kandang ini ada sedikitnya 12 ribu ekor itik yang bru disih dua hari lalu. Kerugian sekitar Rp 500 juta. Kami menduga, kebakarannya akibat kompor pemanas ruangannya jatuh ke lantai,” sesalnya.
Kepala Dinas Damkar Gianyar, Made Watha mengatakan, ketika mendapatkan laporan via telepon, pihaknya langsung menurunkan lima unit armada, dengan jumlah personil 20 orang. Waktu yang dihabiskan dalam memadamkan api hanya sekitar 30 menit.
Dalam memadamkan api, pihaknya mengalami kendala, lantaran material yang terbakar ini sangat mudah tersulut api, sehingga satu bangunan ludes. “Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian yang dialami korban lumayan banyak,” singkat Watha. (ina/kb)