TABANAN, Kilasbali.com – Jajaran Muspika Kecamatan Pupuan bersinergi dengan Polsek Pupuan, Danramil-03/Pupuan, Perbekel dan pihak Desa Adat Pujungan melakukan karya bhakti untuk mengangkat potensi wisata yang ada di wilayah ini, Kamis (28/11/2019).
Karya bhakti yang dilakukan secara gotong-royong ini berupa kegiatan bersih-bersih ini, untuk memperkenalkan Air Terjun Blah Mantung di Banjar Margasari, Desa Pujungan. Di mana jika di tata dengan baik, maka akan menjadi objek wisata yang tak kalah menariknya dengan destinasi air terjun yang ada di daerah lain.
Tampak dalam karya bhakti tersebut, juga dihadiri Camat Pupuan, I PT Hendra Manik, Kapolsek Pupuan AKP I KD Ardika dan juga Danramil-03/Pupuan Kapten Inf I Made Sudiarcana.
Danramil Made Sudiarcana mengatakan, untuk menjadikan daya tarik obyek wisata perlu dilakukan pembenahan sehingga menambah daya tarik para wisatawan lokal maupun manca negara.
Menurutnya, juga perlu dilakukan terobosan melalui kerjasama, koordinasi dan publikasi yang intensif agar Air Terjun Blah Mantung cepat dikenal masyarakat luas.
Di samping itu, lanjut Danramil, juga pembenahan terutama pelebaran dan pendalaman kawasan air terjun, sehingga dapat digunakan untuk berenang pengunjung.
“Penataan akses jalan, tempat parkir kendaraan dan view alam yang masih sangat alami juga penempatan gazebo atau bale bengong juga diperlukan untuk menambah daya tarik Air Terjun Blah Mantung ini,” jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan langkah itu, maka potensi yang ada ini akan mampu mendonkrak perekonomian masyarakat, khususnya warga Pujungan. “Selama ini air terjun ini terkesan terbengkalai akibat kurangnya komunikasi diantara kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Ardika menyampaikan tentang petingnya rasa kebersamaan. Di mana hal itu akan mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.
“Semangat kebersamaan melalui gotong-royong ini akan mengetuk dan memotivasi warga lainnya untuk peduli terhadap lingkungan. Melalui penataan obyek-obyek yang ada, maka ke depan Pupuan semakin dikenal, terutama di sektor pariwisata,” jelasnya.
Dalam karya bhakti itu, juga tampak ibu-ibu PKK desa ini sibuk menyiapkan konsumsi bagi anggota yang bergotong-royong. Di mana pemandangan itu menjadikan suasana keakraban, kebersamaan dan rasa saling memiliki. (kb)
