GIANYAR, Kilasbali.com – Staf RSU Sanjiwani Gianyar gundah gulana. Pasalnya, RSU Payangan yang ditarget beroperasi mulai Januari 2020, bakal diikuti pemindahan sedikitnya 10 persen pegawai di RSU Sanjiwani untuk mendukung pelayanan di rumah sakit baru tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, kalangan legislatif, pejabat strategis hingga direksi dikabarkam menjadi sasaran para staf agar terhindar dari penugasan di ujung utara Gianyar itu.
Di mana dari 500 lebih pegawai di RSUD Sanjiwani, 10 persennya akan dipindahkan ke RSU Payangan. Mulai dari pegawai poliklinik, spesialis bedah, SPOG atau spesialis kandung dan spesialis anak, termasuk juga paramedis.
Rencana pemindahan pegawai di pertengan Desember ini pun membuat sejumlah pegawai RSUD Sanjiwani gundah. Karena sebagian besar dengan alasan jarak tempuh dari tempet tinggal mereka yang sangat jauh.
Menghindari SK mutasi, para staf inipun mulai melakukan pendekatan ke Legislatif, sejumlah pejabata strategis hingga direksi RSUD Sanjiwani. Perjuangan ini pun dilakukan dengan serius, mengingat ada informasi yang berkembang bahwa pegawai yang dipindahkan ke Payangan, tidak bisa pindah lagi paling sedikit lima tahun.
Sementara itu,Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya membenarkan bahwa Januari 2020 RSU Payangan dioperasikan. Karena waktu yang relatif mendesak, pihaknya terlebih dahulu akan memakai tenaga medis RSUD Sanjiwani.
Disebutkan juga, jika pemerintah ada rencana perekrutan. Hanya saja, karena waktu mendesak dan harus dilouncing Januari 2020, maka petugas di RSUD Sanjiwani akan dimanfaatkan terlebih dahulu. “Namun, nantinya pasti ada perekrutan, karena untuk pelayanan ke depannya,” ujarnya.
Mengantisipasi permasalahan pelayanan di RSUD Sanjiwani, pasca sejumlah pegawai dipindahkan ke Payangan, Wisnu mengatakan dipindahkan ini berdasarkan kajian RSUD Sanjiwani. Wisnu menegaskan, pemindahan tidak dilakukan secara sewenang-wenang.
“Artinya, kalau ada yang rela pindah ke Payangan, silahkan. Kalau tidak, kita akan lakukan pendekatan. Karena inikan untuk melayani masyarakat, jadi pegawainya harus ada keinginan dan senang bekerja di sana. Kami tidak akan asal comot saja. Ini demi kelancaran pelayanan,” pungkasnya. (ina/kb)
Berita terkait
https://www.kilasbali.com/ibu-meninggal-usai-melahirkan-rsud-sanjiwani-sebut-telah-tangani-sesuai-prosedur/
https://www.kilasbali.com/dicuekin-petugas-ird-rsu-sanjiwani-karmana-kesal/