GianyarPeristiwa

Tak Lunasi Pembayaran Tanah, Anom Nekat Dor Ketut Tantra

GIANYAR, Kilasbali.com – Diduga dipicu masalah pembelian tanah yang tak kunjung dibayar oleh korban I Ketut Tantra (53) asal  Banjar Negari, Singapadu Tengah, Sukawati, pelaku I Ketut Sujana alias Ketut Anom (53) asal  Banjar Tegaltamu, Batubulan, nekat menembak korban dengan menggunakan airsoft gun.

Kasus penembakan dengan airsoft gun terjadi areal parkir Pura Puseh di Banjar Denjalan, Batubulan, Sukawati, Selasa (10/12/2019) siang.

Baca Juga:  Pohon Tua Tumbang Isolasi Dua Banjar

Korban mengalami luka tembak dibeberapa bagian tubuhnya. Syukurnya nyawa korban bisa diselamatkan dan dirawat di RS Ganesha, sedangkan pelakunya kini haru berurusan dengan aparat Polsek Sukawati.

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, IPTU Gusti Ngurah Jaya Winangun membenarkan peristiwa itu. Atas laporan penembakan itu, pihaknya mengaku langsung menuju tempat kejadian perkara dan melakukan olah TKP, serta mengumpulkan sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut.

Baca Juga:  Gegara Ini Dilakukan Pemungutan Suara Ulang di TPS 1 Gianyar

“Dari keterangan para saksi, diketahui pelakunya adalah Ketut Anom dan kami langsung mengamankannya di rumahnya, tanpa perlawanan,” ungkapnya, Rabu (11/12/2019).

Saat menjalani pemeriksaan, lanjutnya, pelaku mengakui perbuatannya dengan menembak korban sebanyak 5 kali ke arah punggung korban secara sembarang dan mengenai lengan korban dan punggung korban.

“Motif penembakan karena percekcokan, pelaku kesal lantaran korban belum melunasi pembayaran pembelian tanah dengan pelaku,” terangnya.

Baca Juga:  Lomba Desa Pangan Mandiri, Polres Andalkan Desa Pupuan

Sementara itu dari visum yang dilakukan, dari lima tembakan yang diletuskan, tiga peluru airsoft gun mengenai korban di bagian bahu dan punggung.

“Kami masih melakukan pengembangan. Dari keterangan pelaku,  pistol airsoft gun itu didapatkan pelaku degan membeli secara online,” pungkasnya. (ina/kb)

Berita terkait

https://www.kilasbali.com/sempat-diajak-duel-ini-pengakuan-korban-penembakan-di-gianyar/

Back to top button

Berita ini dilindungi