DENPASAR, Kilasbali.com – Bali Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh A.M. Suharyadi memimpin pelaksanaan serah terima jabatan Dandim 1609/Buleleng dari Letkol Inf Verdy De Irawan, kepada Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto.
Acara serah terima jabatan dilaksanakan Senin (23/12/2019) bertempat di Aula Makorem 163/Wira Satya yang dihadiri Kasrem, Para Kasi Korem, Dandim Jajaran, Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 163, Prajurit dan juga Pegawai Negeri Sipil Korem 163/Wira Satya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan acara tradisi penerimaan dan pelepasan sebagai warga Korem 163/Wira Satya berupa penciuman Dhuaja Korem 163/Wira Satya bagi kedua pejabat. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tanda jabatan dan pangkat serta penyerahan tongkat komando.
Dalam amanatnya Danrem mengatakan serah terima jabatan dalam suatu organisasi termasuk di lingkungan TNI AD adalah hal yang lumrah dan biasa untuk kepentingan organisasi.
“Ada dua hal yang menjadi alasan dalam pergantian pejabat dalam suatu organisasi, pertama dalam konteks pembinaan organisasi dan kedua dalam konteks pembinaan karier pejabat atau personel yang bersangkutan,” sebut Danrem.
Dalam konteks organisasi karena personel tersebut memang dijabatkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan dalam konteks pembinaan karier agar yang bersangkutan dapat semakin melengkapi jenjang karier yang dimiliki. Dengan demikian pembinaan personel dan menempatkannya dalam jabatan tertentu bukan didasari atas suka dan tidak suka (like and dislike), tetapi murni untuk kebutuhan organisasi.
“Dandim itu adalah pejabat dalam tataran teknis murni, dimana 75 persen dalam pelaksanaan tugas adalah sebagai komandan satuan dan memaksimalkan kemampuan satuan dan anggota yang dipimpinnya,” papar Danrem.
Dalam melaksanakan tugasnya Dandim harus berorientasi dengan lingkungan di luar satuannya utamanya dengan pemerintah daerah dan komponen masyarakat lainnya, sehingga hubungan dengan masyarakat menjadi rohnya.
Kemudian sebagai pemimpin harus mampu mengadopsi atau meniru filososi Asta Brata dengan delapan asas kepemimpinan. Pemimpin harus dapat berperilaku sebagai matahari, bulan, bintang, samudra, air, angin, api dan tanah atau pertiwi.
Danrem menganalogikan pada dua hal terhadap sifat air dan angin. Dengan meniru filosofi air maka seorang pemimpin harus mampu menyegarkan dan menyejukan bagi yang dipimpinnya termasuk masyarakat dan lingkungannya. Filosofi angin dimaknai bahwa seorang pemimpin harus selalu ada bagi yang dipimpinnya, sehingga ibarat angin yang mampu menembus ruang sekecil apapun.
Danrem berharap kepada pejabat Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, S E., M.I.K. (sebelumnya menjabat sebagai Dansecaba Rindam IX/Udayana) mampu berbuat terbaik buat satuan dan juga masyarakat di wilayah.
Sementara kepada Letkol Inf Verdy De Irawan, S.H., M.Tr. (Han)., menyampaikan selamat dan sukses buat jabatan baru sebagai Wakil Asisten Intelijen Kasdam IX/Udayana. Pengalaman tugas selama di Korem 163/Wira Satya dapat menjadi bekal terbaik pada karier selanjutnya. (jus/kb)