GianyarPeristiwa

Sejak Malam Tahun Baru 2020, BPBD Gianyar Tak Pernah Absen Tangani Pohon Tumbang

GIANYAR, Kilasbali.com – Sejak malam pergantian tahun baru 2020, musibah pohon tumbang terus terjadi di Kabupaten Gianyar. Hingga Kamis (2/1/2020), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, tidak pernah absen menerima laporan pohon tumbang.

Seperti yang terjadi pada Kamis (2/1/2020), pohon kamboja tua tumbang menimpa penyengker Pura Paungan di Banjar Blusung Petulu, Pejeng Kaja, Tampaksiring.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan bangunan pura, menimbulkan kerugian material. Pada hari yang sama, Petugas BPBD juga harus menangani got tersumbat sampah di Banjar Kediri, Singapadu Kaler, Sukawati. Sumbatan sampah yang menyebabkan genangan air luapan inipun disayangkan.

“Masih banyak kami temukan saluran irigasi yang melintasi pemukiman dijejali sampah,“ ungkap Kepala BPBD Gianyar AA Oka Digjaya yang memantau langsung penanganan.

Baca Juga:  Pohon Tua Tumbang Isolasi Dua Banjar

Sehari sebelumnya, Senin (1/1/2020) jajarannya juga menangani pohon tumbang yang menimpa kabel PLN di Banjar Tri Wangsa, Desa Klusa, Payangan. Hal ini mendapat perhatian serius, karena menimbulkan korban sengatan listrik.

Selain itu, akibat guyuran hujan lebat, dua pohon albesia besar juga tumbang di Banjar Puseh , Pejeng, Tampaksiring. Sebuah rumah dan kandang Babi pun jadi korbannya. Syukurnya tidak ada korban jiwa salam musibah ini.

Musibah yang sama juga terjadi di Jalan raya Junjungan, Ubud. Bangkai pohon yang melintangi jalan sempat memutus arus pariwisata di kawasan padat villa itu. Syukurnya dalam hitungan satu jam, pohon dapat dievakuasi petugas.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrim, Sampah Kiriman Usik Pesisir Gianyar

“Pada saat bersamaan, kami juga menangani pohon tumbang yang menimpa pelinngih Pura Petapaan di Real Goa Gajah. Semua pohon yang tumbang, jenisnya sama yakni pohon albesia lokal atau blalu,” ungkap tambah Oka Digjaya.

Lanjutnya, mengantisipasi potensi bencana di musim penghujan, BPBD Gianyar telah menyiagakan para relawan di desa-desa yang masuk dalam kategori Desa Tangguh Bencana (Destana).

“Kami sudah melatih para relawan bencana di seluruh desa dan kecamatan. Kami harap pihak kecamatan dan desa juga bisa siaga mengantisipasi musim penghujan ini,” pungkasnya. (ina/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi