GIANYAR, Kilasbali.com – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2020 di Kabupaten Gianyar saat ini sudah memasuki tahapan Kampanye. Di setiap desa yang digelar Pilkades terpasang baliho para calon dan dilengkapi dengan visi-misi. Namun, dalam pesta demokrasi tingkat desa ini potensi kerawanannya pun tidak dianggap remeh oleh aparat keamanan.
Mengantisipasi adanya kecurangan yang bisa berimbas pada kerawanan Kantibmas, Kapolres Gianyar pun melakukan deteksi awal. Kapolres Gianyar, AKBP I Dewa Made Adnyana mengatakan, pihaknya sudah mengintruksikan kepada jajarannya untuk melakukan atensi di setiap tahapan Pilkades serentak ini. Dalam atensi ini kegiatan Pilkades, akan dilaksanakan pengamanan secara maksimal aat pencoblosan. Selain itu, jajaran intelkam juga sudah disebar dan guna melakukan atensi sejak dini.
“Syukurlah, sampai saat ini kami belum mencium adanya indikasi daerah yang rawan dalam perhelatan pilihan ini. Daerah rawan belum ada, masyarakat kita sudah dewasa, tapi tetap kita berikan atensi khusus, sebagai bagian dari pengamanan,” jelasnya, Minggu (5/1/2020).
Terkait jumlah personel yang ditugaskan dalam pengamanan tahapan kempanye ini, Kapolres menjelaskan bahwa masih bersifat dinamis dan fleksibel tergantung situasi di lapangan. “Kalaupun saat kempanye masanya banyak, maka petugas akan ditambah,” jelasnya.
Pada ksempatan itu, pihaknya juga meminta masyarakat agar menjaga kondusifitas Pilkades serentak ini agar tidak ada situasi yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat umum. “Gianyar daerah Pariwisata, kami harap kondusifvitasnya tetap dijaga, agar tidak merugikan kita semua,” harapnya.
Sementara dari data yang dihimpun, Pilkades serentak digelar 19 Januari mendatang di 29 desa. Sedangkan tahapan Pilkades sudah dimulai sejak Oktober 2019 lalu. Pilkades serentak ini tersebar di tujuh kecamatan, di Kecamatan Sukawati ada 7 desa, Gianyar ada 4 desa, Blahbtuh 4 desa, Payangan 5 desa, Tegalalang 4 desa, Ubud 3 desa dan Tampaksiring 2 desa. Penyelenggaraan Pilkades ini mengacu pada Permedagri Nomor 65 Tahun 2018.
Beberapa kalangan memprediksi jabatan Kades kali ini menjadi rebutan, mengingat besarnya pendapatan dan fasilitas yang akan dinikmati Kades. Selain menjadi rebutan dari masyarakat umum, mesin partai juga dikerahkan untuk memenagkan Pilkades.
Bahkan ada yang menyebut perebutan atau pemenangan Pilkades menjadikan sebuah gengsi Parpol di Gianyar. Sejumlah kalangan dewan juga ikut turun untuk memenangkan paket pilihannya. Dengan harapan bisa mendongkrak suara lebih banyak dan menaikkan gengsi partai.
Sementara pendapatan Perbekel mengacu pada PP 11 Tahun 2019 akan menerima sebesar Rp 5 juta per bulan di luar tunjangan. Selain itu mendapat fasilitas kendaraan dinas, mendapat dana untuk studi banding dan fasilitas lain sesuai perundangan. (ina/kb)