GianyarPeristiwa

Perahu Dihantam Ombak, Aproyosi Hilang di Pantai Cucukan

GIANYAR, Kilasbali.com – Petugas gabungan masih terus berusaha keras mencari keberadaan korban, Aproyosi (25) yang tenggelam akibat perahu yang digunakannya diterjang ombak Pantai Cukcukan, Gianyar pada Minggu (5/1/2020) malam.

Hingga Senin (6/1/2020) siang, tim gabungan dari SAR, Pol Air, Bala Wista BPBD Gianyar tampak pun masih mengobok-ngobok kawasan pantai dalam Radius 1 Km. Diduga posisi korban, nyangkut di batu karang.

“Proses pencarian korban masih berlangsung. Mudah-mudahan korban ditemukan dengan secepatnya,” Kapolres Gianyar, AKBP Dewa Made Adnyana.

Dikatakannya, sebelum kecelakaan laut ini, Aprol dan temannya, Febriyanto (35) berlayar dari arah Tanjung Benoa, Badung. Saat berada di kawasan Pantai Cucukan atau sekitar 200 meter dari bibir pantai, perahu yang dipakai mereka untuk mencari ikan timba-tiba tersapu ombak.

Baca Juga:  Gegara Ini Dilakukan Pemungutan Suara Ulang di TPS 1 Gianyar

Febrianto berhasil diselamatkan, dan sudah mendapatkan penanganan RSU Kasih Ibu Saba. Sementara, Aprol sampai berita ini diketik, belum ditemukan.

“Kecelakaan laut ini pertama kali diketahui oleh seorang pedagang di Pantai Cucukan. Saat itu Febriyanto yang bertugas sebagai pengemudi kapal berterik minta tolong di pinggir pantai,” terang mantan Wakapolres dan Kasat Reskrim Gianyar ini.

Sementara dari keterangan warga setempat, Dewa Kompyang menduga kecelakaan laut ini terjadi karena korban tidak mengenal kondisi Pantai Cucukan.

Baca Juga:  Lomba Desa Pangan Mandiri, Polres Andalkan Desa Pupuan

Disebutkan, kondisi Pantai Cucukan sangat jauh berbeda dengan di Benoa. Di mana, kondisi gelombang di sini relatif besar. Sementara di Benoa, kata dia, kondisi lautnya seperti danau alias tenang.

Ketidaktahuan tersebut mengakibatkan korban tidak memperhitungkan jenis perahu. Seharusnya perahu yang dipakai untuk melaut di kawasan Cucukan adalah jukung atau perahu yang di kedua sisinya berisi kayu penyeimbang.

“Perahu yang digunakan oleh gorban adalah jenis sampan, sehingga sangat mudah digulung ombak,” terangnya.

Baca Juga:  Gondongan Mewabah, Orang Tua Was-was

Lanjutnya, lokasi sampan tergulung ombak ini tepat pada titik terbaik main selancar. Karena di wilayah itu, dasarnya berkarang diprediksi korban nyangkut di dasar. Atau juga jika lepas dari karang terseret arus.

“Dari beberapa musibah yang pernah terjadi, sebagian besar ditemuman nyangkut di batu karang,” pungkasnya. (ina/kb)

Berita terkait

https://www.kilasbali.com/korban-tenggelam-di-pantai-cucukan-ditemukan-terdampar-di-pantai-lebih/

Back to top button

Berita ini dilindungi