Denpasar

Danrem 163/Wira Satya Terima Audiensi Kalapas Perempuan Denpasar dan Resimen Mahasiswa Ugracena Bali

DENPASAR, Kilasbali.com – Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh A.M. Suharyadi menerima audiensi Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Perempuan Kelas II A Denpasar dan Resimen Mahasiswa (Menwa) Ugracena Bali, Selasa (7/1/2020) siang, di Ruang Kerja Danrem 163/Wira Satya.

Pada audensi pertama, Danrem yang didampingi sejumlah Perwira Staf menerima kehadiran Kalapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Lili yang menyertakan Kasi Minkamtib Rr. Devi Udhiantari dan Kasubsi Portatib Made Rusmawan.

Kehadiran Kalapas Perempuan Kelas II A Denpasar tersebut dalam rangka silaturahmi dan meningkatkan serta menjalin kerjasama tentang penyelenggaraan tugas dan fungsi permasyarakatan khususnya dalam bidang pengamanan.

“Kami hadir di Korem 163/Wira Satya dalam rangka silaturahmi dan sekaligus membicarakan hal terkait kerjasama yang bisa dilakukan dua institusi,” ungkap Kalapas LiLi.

Lanjutnya, dalam rangka pelaksanaan Hari Ulang Tahun Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar pada 12 Pebruari 2020 mendatang maka pihaknya di samping akan melaksanakan perayaan hari ulang tahun juga akan melaksanakan memoradum of understanding (MoU) dengan beberapa instansi seperti Korem 163/Wira Satya, Kodim 1611/Badung, Polresta Denpasar dan Polres Badung terkait bidang pengamanan.

Dirinya juga menceritakan Lapas Kelas II A Denpasar merupakan Lapas khusus perempuan yang sudah berdiri sejak 3 tahun lalu dan berpisah dengan Lapas Kerobokan.

“Jadi di Lapas Perempuan ini memang diperunktukan bagi tahanan dan nara pidana perempuan yang terlibat berbagai kasus atau permasalahan hukum, seperti tindak pidana, Narkoba, kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT dan berbagai kasus lainnya yang saat ini mereka semua menjadi warga binaan,” sebut Lili.

Baca Juga:  Doakan Bali Aman, Damai, dan Kondusif

Menanggapi hal tersebut, Danrem 163/Wira Satya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kalapas Perempuan Kelas II A Denpasar beserta Staf di Makorem 163/Wira Satya. Apa yang menjadi maksud tujuan dari audiensi dan silaturahmi ini akan ditindaklanjuti. Terkait keamanan sudah menjadi bagian tugas dari Korem 163/Wira Satya bersama jajaran dalam hal ini Kodim 1611/Badung yang mana masih menjadi bagian wilayah teritorial yang harus dimonitor dan ikut diawasi sehingga kondisi di Lapas senantiasa aman dan kondusif.

“Ini sudah menjadi bagian dari tugas kita, dimana kita punya jajaran Kodim 1611/Badung, lokasi Lapas sendiri ada di wilayah teritorial Kodim 1611/Badung maka ini juga ada dalam minitor dan pengawasan kita,” jelas Danrem.

Terkait rencana MoU, Danrem sangat mendukung terlebih melibatkan beberapa instansi atau institusi. Hal ini akan semakin memantapkan kerjasama untuk saling mendukung bidang tugas yang ada, utamanya dalam menciptakan suasana aman, nyaman dan kondusif.

Hal lain yang juga dibicarakan adalah adanya permintaan pihak Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar kepada pihak Korem 163/Wira Satya untuk ikut melakukan pembinaan dalam hal wawasan kebangsaan baik bagi para warga binaan dan juga pegawai yang bertugas di Lapas.

Hal ini menurut Kalapas sangat penting untuk meningkatkan wawasan kebangsaan termasuk perbaikan sikap mental para warga binaan sebagai bekal saat mereka telah terbebas dan kembali ke masyarakat.

Baca Juga:  Peringatan Hari Bakti PU ke-79 Momentum Tingkatkan Semangat Pengabdian Membangun Negeri

Sementara audensi kedua Danrem 163/Wira Satya juga menerima Resimen Mahasiswa Ugracena Bali di tempat yang sama yang dipimpin oleh Danmenwa Ugracena Bali Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., yang juga merupakan Rektor Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, didampingi Wadanmenwa Made Arya Amitaba, S.E., M.M., dan beberapa Staf.

Foto: Danrem 163/Wira Satya saat menerima Danmenwa Ugracena Bali Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si.,

Danmenwa Ugracena Bali menyampaikan maksud kegiatan audiensi tersebut adalah dalam rangka meningkatkan keeratan hubungan TNI dan komponen bangsa dalam hal ini Resimen Mahasiswa Ugracena Bali.

Dijelaskannya Resimen Mahasiswa Ugracena Bali saat ini membawahi anggota yang berasal dari 11 Perguruan Tinggi yang ada di Bali.

“Menwa Ugracena ini anggotanya anak-anak Resimen Mahasiswa yang aktif dan para alumnus yang tergabung dalam Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia atau IARMI,” jelas Prof Ngurah Sudiana.

Menurutnya Menwa mempunyai sejarah panjang dalam perjalanannya dalam perjuangan Bangsa Indonesia yang cikal bakal awalnya merupakan Tentara Pelajar Indonesia. Dinamika kehidupan bernegara juga telah membawa Menwa menyesuaikan dengan kondisi yang ada, tetapi tekad perjuangan tetap sama dalam rangka menjaga tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD Negara RI 1945 dalam bingkai NKRI yang Berbhinneka Tunggal Ika.

Baca Juga:  Ini Gebrakan MILKLAB Merek Susu Nabati Barista Terfavorit Australia di Bali

Dalam audiensi yang berjalan penuh keakraban tersebut menjadi semakin menarik terlebih Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh. A.M. Suharyadi, S.I.P., M.Si., pernah menjadi anggota Menwa sebelum masuk anggota TNI serta setelah berdinas sempat menjabat Komandan Kompi Menwa di Pakanbaru.

Hal lain yang disampaikan Prof. Ngurah Sudiana yaitu terkait agenda Resimen Mahasiswa Ugracena Bali untuk melaksanakan kegiatan Pendidikan Dasar Kemiliteran (Diksarmil) dan Seminar Nasional Bela Negara Ala Milenial “Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami”, yang rencana diselenggarakan pada Bulan Maret mendatang di Resimen Induk Kodam IX/Udayana (Rindam IX/Udayana). Kegiatan ini akan melibatkan 95 orang anggota Menwa.

Terkait agenda tersebut dalam arahnya Danrem 163/Wira Satya akan mendukung penuh kegiatan tersebut termasuk mengkoordinasikan dengan pihak terkait dalam hal ini Kodam dan Rindam IX/Udayana.

“Kita akan dukung dan koordinasikan dengan Kodam dan Rindam IX/Udayana,” ungkap Danrem.

Menurut Danrem kegiatan yang direncanakan Resimen Mahasiswa Ugracena Bali sangat baik dan positif dalam rangka pembinaan generasi muda bangsa melalui kegiatan Diksarmil dan Seminar Bela Negara.

“Pendidikan Dasar Kemiliteran bukan dalam rangka program militerisasi, tetapi bagaimana mengenalkan kepada peserta disiplin seperti yang diterapkan dalam kehidupan militer dalam hal ini yang berlaku di lingkungan TNI,” pungkasnya. (jus/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi