DENPASAR, Kilasbali.com – Seiring kemajuan teknologi yang begitu pesat menjadikan pemuda semakin mudah menelan informasi. Generasi saat ini juga sudah mulai hilang pengetahuan tentang kepahlawanan.
Bahkan, akibat pesatnya perkembangan teknologi juga menyebabkan generasi muda tidak mampu pemecahkan permasalahan hidup yang dihadapi.
“Untuk itu, keberadaan Pemuda Panca Marga saya harap ikut memiliki tanggung jawab dalam menghidupkan kembali aura vibrasi kepahlawanan yang saat ini sudah mulai ditinggalkan,” kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat menerima audiensi pengurus Pemuda Panca Marga (PPM) di ruang kerjanya, Senin (13/1/2020) pagi.
Dalam kesempatan itu, Wagub Cok Ace meminta sejumlah program PPM yang sudah berjalan untuk dievaluasi secara berkesinambungan agar tidak terkesan menoton.
“Khususnya pada bulan yang bernuansa kepahlawanan mulai dari bulan Agustus hingga bulan November, Pemuda Panca Marga saya harapkan melahirkan terobosan baru yang melibatkan para generasi muda,” harapnya.
Dikatakan tokoh Puri Ubud ini, selain napak tilas juga perlu dilaksanakan lomba membaca puisi yang bertemakan “Pahlawan” dengan maksud dapat menumbuhkan pengetahuan tentang perjuangan di masa lalu saat merebut kemerdekaan, bahkan menumbuhkan perjuangan saat ini untuk bersaing melawan kebodohan.
Wakil Gubernur Tjok Ace juga berpesan agar dalam mengisi pembangunan ke depan, generasi muda yang di pondasi oleh para orangtua dan lingkungan untuk tidak terlalu mudah tersulut emosi, karena setiap individu di muka bumi ini adalah saudara di bawah naungan bendera Merah-Putih.
Sementara itu, Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Bali, Made Gde Putra Wijaya menyampaikan bahwa saat ini generasi penglingsir tahun 1945 yang selama ini selalu memberi petuah dalam bela negara semakin berkurang.
“Untu itu, sangat penting bagi kami adanya peran serta pemerintah untuk mendukung dan menjembatani setiap langkah dan program yang akan di laksanakan oleh PPM Bali,” pungkasnya. (rls/kb)