Klungkung

Ceramah Psikologi, Dandim Klungkung: Tugas Ibu-ibu Persit Adalah Pendukung Suami

KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Keberadaan Persit Kartika Chandra Kirana selain untuk mendukung tugas suami, juga secara rutin melaksanakan pertemuan gabungan dalam rangka mempererat silaturahmi demi keharmonisan organisasi.

Hal ini dilakukan Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXIII Kodim 1610/Klungkung Koorcab Rem 163 PD IX/Udayana dengan melaksanakan pertemuan gabungan bertempat di Aula Makodim 1610/Klungkung Jalan Ahmad Yani No. 2, Semarapura Kaja, Klungkung, Senin (13/1/2020).

Dalam pertemuan gabungan kali ini ada hal berbeda yaitu diisi dengan ceramah Psikologi Manajemen Konflik dan Manajemen Stres Dalam Membina Keluarga Harmonis.

Dandim 1610/Klungkung Letkol Czi Paulus Joni Simbolon menyampaikani terima kasih atas pemberian ceramah oleh Psikolog Hari Imam Wahyudi. Karena menjaga keharmonisan rumah tangga sangat penting dalam mendukung tugas suami.

Baca Juga:  Wayan Koster: Astungkara Menang demi Keutuhan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Pulau Dewata

“Tugas utama ibu-ibu adalah sebagai pendamping suami, maka dari itu laksanakanlah tugas sebagai Ibu Persit dengan sebaik-baiknya,” himbau Dandim.

Apabila ada permasalahan di rumah, kata dia, ibu-ibu harus bisa meredam, karena itu akan berdampak pada tugas suami kalau tidak segera diselesaikan.

Ketua Persit KCK Cabang XXXIII Kodim 1610/ Klungkung Dian Risky Novita Sinaga, S.H., berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, maka semakin kompak dan solid.

Baca Juga:  Peringatan Hari Bakti PU ke-79 Momentum Tingkatkan Semangat Pengabdian Membangun Negeri

“Semoga dalam kegiatan ceramah psikologi ini dapat dijadikan pengetahuan dalam membina keluarga yang harmonis dan bisa mengamalkan di rumah, mari kita ikuti kegiatan ini dengan baik,” pintanya.

Hari Imam Wahyudi menyampaikan peranan konflik tradisional yaitu hanyalah sebagai gejala abnormal yang mempunyai akibat negatif yang perlu dilenyapkan, selanjutnya peranan konflik modern (modern conflict) dapat berakibat positif dan negatif, usaha penanganannya harus menarik hal yang positif dan mengurangi yang negatif.

“intinya kalau kita dapat menyelesaikannya dengan baik dampaknya akan positif begitu juga sebaliknya,” paparnya.

Baca Juga:  Kakarsana Akui Kemenangan Paket Aman

Sementara itu, managemen stres merupakan kemampuan penggunaan sumber daya manusia (SDM) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan atau respon.

Dihadapkan 55 orang peserta yang merupakan anggota Persit Hari Imam Wahyudi juga menjelaskan tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu agar menjadi lebih baik. (jus/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi