JEMBRANA, Kilasbali.com – Puluhan warga Jembrana yang menjadi nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pariartha Sejahtera (PAS) resah. Pasalnya hingga kini tabungan mereka yang mencapai ratusan juta belum bisa dicairkan oleh pihak koperasi.
Bahkan sejumlah karyawan terpaksa harus mencari pinjaman pribadi di bank untuk mencicil pengembalian tabungan nasabahnya. Sedangkan koperasi tersebut sejak beberapa tahun juga tidak melaksanakan RAT.
Para nasabah dan karyawan pun menggeruduk koperasi yang terletak di di Jalan Cendrawasih, Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, untuk mempertanyakan kepastian pengembalian uang mereka.
Ketua Koperasi, I Gusti Putu Sugita saat dilurug oleh karyawan dan nasabah justru mengaku tabungan nasabah belum bisa sepenuhnya dikembalikan lantaran pembayaran pinjaman nasabah macet.
“Total tabungan per Juli 2019 Rp 126.755.000 dan jumlah tagihan macet Rp 202.306.000,” ujarnya.
Sang ketua juga mengakui persolan keungan koperasi sudah terjadi sejak akhir 2018 namun pemungutan tabungan dihentikan pada tahun 2019, sedangkan koperasi sudah tidak RAT sejak 2017 namun masih tetap melakukan pemungutan tabungan.
Lantaran tuntutan pengembalian dana tak kepastian, para nasabah dan karyawan pun meminta ketua koperasi membuat pernyataan untuk bertemu kembali dengan pihak karyawan Selasa (21/1/2020).
“Kami minta tanggungjawab dari koperasi, karena karyawan yang disuruh cari pinjaman untuk mengembalikan tabungan nasabah,” ujar seorangan kolektor. (gus/kb)