CeremonialTabanan

Tradisi Unik Pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi, Ida Bhetara Akan Turun ke Sungai Tidak Lewat Jembatan

TABANAN, Kilasbali.com- Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Tabanan dimulai dengan prosesi melasti ke Tanah Lot yang bertujuan untuk menyusikan kembali seisi jagat raya. Di mana acara ini dimulai tanggal 29 Januari 2020, sekitar pukul 09.00 WITA dengan berjalan kaki dari pura ini.

Ada hal yang menarik dari prosesi pemelastian Ida Bhetara ke Segara Pura Luhur Tanah Lot yaitu Ida Bhetara akan turun ke sungai.

Jadi dalan rute pemelastian nanti jika melewati sungai meskipun sudah tersedia jembatan Ida Bhetara nanti akan turun ke sungai tidak melewati jembatan.

Dalam rute pemelastian ada tiga sungai yang akan di turuni yaitu Sungai Yeh Ho, Sungai Yeh Empas dan Sungai Yeh Panan.

Hal tersebut dikatakan I Wayan Arya, Ketua I Panitia Karya Agung Pengurip Gumi, didampingi Bendesa Adat Wangaya Gede, I Ketut Sucipto, dan Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan, I Ketut Ridia, Kamis (23/1/2020).

Baca Juga:  Peringatan Hari Bakti PU ke-79 Momentum Tingkatkan Semangat Pengabdian Membangun Negeri

Menurut Wayan Arya, sesuai tradisi yang sudah ada dalam pemelastian Ida Bhetara ke Tanah Lot, dalam sepanjang perjalanan kalau melewati sungai, beliau akan turun ke sungai tidak lewat jembatan, meskipun di sebelahnya sudah ada jembatan.

“Dalam perjalan suci menuju Tanah Lot beliau akan menyebrangi beberapa sungai, jadi beliau akan Nepak Ring Luwah Agung. Dalam proses menyebrangi sungai ini memiliki makna, sesudah beliau memberikan restu wara nugraha kepada ibu pertiwi beliau juga akan memberikan restu kepada Amerta, Amerta ini disimbolkan oleh air, karena dalam kehidupan ini semua makhluk hidup tidak mungkin hidup tanpa air,” jelasnya.

Menurut Wayan Arya, ada tiga sungai yang dituruni yaitu Sungai Yeh Ho, dimana nantinya Ida Bhetara akan turun di sungai setelah dari Desa Penatahan menuju Sigaran, disana aka melewati sebuah jembatan dan Ida Bhetara beserta para pengiring pemelastian akan menuruni sungai.

Baca Juga:  Kongres Kebudayaan Bali IV Tahun 2024

Sungai yang kedua yaitu Sungai Yeh Empas, yaitu rute dari Wanasari menuju Tuakilang akan melewati sebuah jembatan, disana Ida Bhetara akan turun ke sungai dari sebelah barat jembatan dan naik di sebelah utara Terminal Tuakilang.

Sedangkan sungai yang ketiga adalah Sungai Yeh Panan yang letaknya di wilayah Demung, Kediri.

“Jadi selama sungai yang Beliau lalui Beliau akan turun, jadi Nepak Ring Luwah Agung. Semua umat sedharma yang akan mengiring pemelastian juga akan ikut turun ke sungai,” tambahnya.

Ditegaskan Wayan Arya, rute pemelastian Ida Bhetara turun ke sungai sudah ada jalanya.

Baca Juga:  Pemprov Bali Raih The Best Local Government for Supporting Incubation Program 2024

Menurutnya jalan tersebut memang sudah ada, dan saat ini pihak panitia tinggal membersihkan saja kemungkinan sudah agak rusak karena lama tidak pernah dilewati.

Ditambahkannya Pemelastian Ida Bhetara Puru Batukau ke Pura Luhur Tanah Lot pernah dilakukan pada tahun 1993.

“Untuk jalan yang ditiap sungai memang sudah ada, kita dari panitia tinggal membersihkan saja karena sudah lama tidak pernah dilalui,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut Wayan Arya, beserta seluruh Panitia Karya Agung Pengurip Gumi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, karena pada saat proses pemelastian nanti semua rute yang dilalui akan ditutup dan terjadi pengalihan arus.

Untuk itu pihaknya menyampaikan permohonan maaf kalau lalulintas nanti akan sedikit terganggu. (*KB)

Back to top button

Berita ini dilindungi