TABANAN, Kilasbali.com – Di tengah isu virus corona yang melanda dunia yang berdampak pada kunjungan wisatawan khususnya ke Bali, ternyata Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kabupaten Tabanan ditargetkan meningkat menjadi Rp106,7 miliar di tahun2020 ini.
Ironisnya tahun 2019 kemarin, PAD dari sektor ini yang ditargetkan Rp97 miliar hanya terealisasi Rp54 miliar. Tak terealisasinya PAD itupun disebabkan beberapa isu, salah satunya Gunung Agung meletus.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, I Gede Sukanada mengatakan, tahun ini target PAD itu melibatkan dinasnya. Di mana jika dilihat dari target PAD Rp106,7 miliar itu, estimasinya harus mendatangkan kurang lebih 10 juta wisatawan.
Menurutnya, dari catatan Dinas Pariwisata Provinsi Bali kunjungan wisatawan yang datang ke Bali hanya sekitar 7 juta jiwa. Di mana pihaknya harus mendatangkan 10 juta wisatawan jika mengacu pada target yang telah ditentukan.
“Tahun 2018 itu jumlah kunjungan wisatawan domestk maupun mancanegara ke tiga DTW yang kita miliki yakni Tanah Lot, Ulun Danu Beratan dan Jatiluwih sebanyak 5,3 juta jiwa. Di tahun 2019 menurun menjadi 4,6 juta jiwa akibat isu Gunung Agung meletus,” kata Sukanada, Selasa (28/1/2020).
Pihaknya pun telah mencari cara untuk mencapai target itu. Apakah mengacu pada kedatangan atau me-review perjanjian-perjanjian dengan DTW melalui persentase pembagian.
Ditambahkannya, membangun pariwisata sifatnya holistic. Dalam artian banyak hal yang mempengaruhi pariwisata itu maju maupun sebaliknya.
“Kemarin isu gunung meletus dan sekarang isu virus corona. Tentunya kami dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali berupaya untuk mengantisipasi isu-isu ini dengan melakukan pencegahan masuknya virus ini,” ungkapnya.
Sementara terkait kunjungan wisatawan tertinggi, Sukanada mengatakan bahwa tertinggi ada di DTW Tanah Lot. Namun untuk DTW Ulun Danu wisawatan mancanegara menjadi yang terbesar.
“Kendatipun demikian, wisatawan asal Tiongkok yang lebih banyak ke Tanah Lot,” ujarnya. (*/KB)