GIANYAR, Kilasbali.com – Kasus kematian babi di Gianyar mencapai 80 ekor. Sebagai langkah pencegahan Dinas Pertanian (Distan) Gianyar semakin menggencarkan sosialisasi ke peternak babi.
Distan Gianyar belum bisa memastikan kematian babi secara misterius ini. Apakah disebabkan oleh ASF atau apa. Hanya saja, di Desa Kelusa, Kecamatan Payangan pemerintah menyatakan kematian seekor babi di sana negatif virus ASF.
Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Distan Gianyar, melakukan sosialisasi ke Desa Singakerta, Ubud, Kamis (6/2/2020).
“Ini merupakan sosialisasi rutin yang dilakukan sejak kasus kematian babi secara misterius merebak di Gianyar,” kata Santiarka.
Namun pihaknya belum memastikan hal tersebut dikarenakan virus ASF. Namun untuk kematian babi di Kelusa, pihaknya menegaskan negatif ASF.
“Kami tegaskan, belum ada yang positif ASF. Namun babi yang mati di Kelusa, hasilnya negatif ASF,” tandasnya.
Kepada peternak, dalam sosialisasinya, Santiarka menekankan berbagai hal. Seperti, melarang membuang babi mati misterius ke sungai atau membuang sembaragan, dimana babi yang mati tersebut harusnya dikubur.
Dilarang menjual babi mati atau dalam kondisi sakit, hal ini untuk mengindari penyebaran penyakit.
Bahkan, jika kandangnya kosong karena semua babinya mati secara misterius, untuk sementara jangan diisi dulu sebelum permasalahan ini sudah diketahui, dan bisa dikendalikan.
“Syukurnya, hingga saat ini tidak ada pembuangan babi mati ke sungai atau ke saluran irigasi,” terangnya.
Sedangkan untuk peternak yang babinya tidak terserang penyakit misterius ini, diharapkan tetap menjaga kebersihan kandang dan melakukan pengawasan ketat terhadap orang yang masuk-keluar kandang.
Jika babinya dijual, jagal dan peralatannya dilarang masuk kandang. Babi harus dikeluarkan dari kandang menggunakan peralatan sendiri. “Semua peralatan yang digunakan harus dilakukan disinfektasi,” ujarnya.
Pihaknya juga kembali menegaskan, bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia. Karena penyakit ini tidak bersifat penyakit zoologi atau tidak menular ke manusia. Aman mengkonsumsi daging babi jika berasal dari babi yang sehat dan dimasak sampai matang. (ina/kb)