GIANYAR, Kilasbali.com – Pemkab Gianyar memastikan tidak akan mengalokasikan dana untuk bantuan pembuatan ogoh-ogoh. Pemkab beralasan, langkah ini untuk mempertahankan nilai dan semangat gotong-royong generasi muda.
Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, Pemkab Gianyar selama ini memang tidak pernah memberikan bantuan dana pembuatan ogoh-ogoh, untuk sekaa teruna-teruni. Dan, tahun inipun tidak ada alokasi dana untuk itu.
“Kebijakan kami ini bukan karena tidak ada anggaran. Namun Pemkab Gianyar ingin generasi muda tetap mandiri dan memiliki pengalaman menjalankan organisasi,” ungkap Bupati Mahayastra, Senin (10/2/2020).
Menurutnya, tidak dianggarkannya dana untuk bantuan pembuatan ogoh-ogoh karena pertimbangan dalam kreativitas anak muda yanh diharapkan mampu membentuk karakter anak muda yang bertanggung jawab.
Mulai dari pencarian dana hingga proses pengerjaan dilakukan secara mandiri, mencari sumbangan ke rumah-rumah, ke tempat usaha. “Dalam proses ini, ada nilai gotong royong yang akan mentradisi,” ujarnya.
Lanjutnya, pengumpulan dana hingga proses pembuatan yang demikian, sujatinya sangat menyenangkan, dan hal tersebut semakin memupukkan rasa tanggung jawab antar anggota pemuda.
Dirinya pun yakin, semua masyarkt Gianyar di masa-masa ini pernah merasakan menjadi anggota pemuda yang sangat menyenangkan. “Karena itu, kami ingin memberikan kesempatan itu pada anak-anak muda kita, tidak malah memanjakan mereka,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya mengimbau generasi muda di Kabupaten Gianyar supaya menjalani proses tersebut dengan cara elegan, tidak melakukan pemaksaan, atau hal-hal di luar norma. Yakni, tidak boleh ada pemaksaan, seperti saat minta sumbangan. Seyogyanya santun, tidak boleh dengan cara kekerasan aplgi ancmn.
“Pengalaman-pengalaman seperti ini, akan sangat berguna ketika mengikuti organisasi-organisasi lainnya,” yakinnya.
Terkait Hari Suci Nyepi, apakah ada daerah di Kabupaten Gianyar yang dilarang membuat ogoh-ogoh? Mahayastra menegaskan tidak ada pelarangan. Sebab berdasarkan laporan yang diterimanya, situasi di daerah yang dipimpinnya relatif aman.
Ditegaskan. tidak ada daerah atau desa yang tidak boleh membuat ogoh-ogoh. Karena situasi kita di Gianyar kondusif. Hanya saja, Mahayastra berharap bentuk ogoh-ogoh yang dibuat, tidak ada menyinggung SARA dan pornographi.
“Yang tidak kalah pentingnya, kami harapkan tetap berbahan ramah lingkungan,” pungkasnya. (ina/kb)