PeristiwaTabanan

Depresi Karena Epilepsi, Seorang Kakek Nekat Gantung Diri

    TABANAN, Kilasbali.com – Seorang kakek, I Wayan Sudiana, 60, nekat melakukan aksi gantung diri. Aksi nekat sang kakek ini diduga akibat penyakit epilepsi yang ia derita selama 14 tahun tidak kunjung sembuh. Aksi gantung diri itu terjadi di pondok kebun sang kakek tepatnya di Subak Batur Gunung, Banjar Dinas Jelijih Kelod, Desa Jelijih Punggang, Pupuan, Tabanan, Kamis (13/2/2020).

    Dari informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas tergantung, awalnya korban bersama istrinya, Ni Nyoman Tesi, 50, dan anaknya I Nengah Antara Yasa, 40, pergi dari rumahnya menuju pondok di kebun pada 12 Februari 2020 sekitar pukul 08.00 WITA.

    Sesampainya di pondok, korban menyapu di areal pondok sedangkan istrinya bersama anaknya mencari janur, durian dan manggis untuk keperluan upacara di kebun. Sekitar pukul 12.00 WITA, sang istri anaknya yang hendak pulang ke rumah mengajak korban untuk ikut pulang. Namun saat itu, korban menolak dan ingin tinggal di pondok sendirian.

    Sekitar puku; 15.00 WITA, anaknya pun kembali menengkok korban dengan membawakan korban tembakau dan rokok. Sang anak pun membujuk korban agar mau pulang. Namun korban tetap menolaknya. Sang anak pun pulang sendirian ke rumahnya.

    Baca Juga:  Saksikan "Pokémon Regional League 2023-24 Indonesia Vol.3" di Bali

    Keesikan harinya, sekitar pukul 08.00 WITA, istrinya datang ke pondok untuk mencari durian sembari membawakan korban nasi. Namun sayang, sesampai di pondok, istrinya dikagetkan dengan pemandangan yang tidak diduga. Ia melihat pintu pondok sudah terbuka dan melihat sang suami dalam posisi tergantung.

    Melihat hal tersebut, iapun tidak berani masuk dan selanjutnya mencari cucunya, I Wayan Agus Siniantara, 28, yang sedang berada di rumah Kak Rinadi untuk memberitahukan peristiwa tersebut. Mengetahui hal itu, sang cucu pun melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun dan diteruskan ke Polsek Pupuan.

    Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian yang berjumlah empat bersama tim Medis Puskesmas Pupuan II orang segera mendatangi TKP. Sesampainya di TKP, petugas melihat korban masih dalam keadaan tergantung di dalam pondok dengan lidah menjulur dan sudah meninggal dunia.

    Baca Juga:  ASN Se-Bali Diminta Jaga Netralitas Pemilu

    Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Made Budiarta mengatakan, dari pemeriksaan pada tubuh korban, petugas medis tidak menemukan luka. Di leher korban, petugas melihat luka melingkar dengan kedalaman + 1,5cm, lidah menjulur, dari kelamin keluar sperma, dari pantat keluar feses dan darah serta mayat sudah mulai kaku.

    Menurutnya, korban gantung diri diduga karena defresi penyakit epilepsinya yang diderita sejak 14 tahun yang lalu, dan tidak kunjung sembuh serta setiap hari kumat “Saat ini korban sudah dibawa ke rumah untuk dilaksanakan pemakaman dari pihak keluarga,” singkatanya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi