DENPASAR, Kilasbali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyerahkan bantuan berupa 500 paket sembako kepada lansia, penyandang disabilitas, masyarakat kurang mampu dan anak yatim piatu di Aula Yayasan Bunga Bali, Sabtu (15/2/2020).
Bantuan berupa paket sembako merupakan donasi dari beberapa yayasan yang difasilitasi oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali.
Sekda Dewa Indra menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang digagas oleh beberapa yayasan ini sebagai wujud perhatian dan keperdulian kepada warga penyandang disabilitas, kurang mampu, lansia dan yatim piatu.
“Berbagi kepada mereka yang membutuhkan memang bisa dilakukan kapan saja, bahkan sudah cukup intens dilaksanakan oleh yayasan dan lembaga terkait. Namun pemberian bantuan yang dilaksanakan dalam momentum perayaan Galungan dan Kuningan ke depan perlu ditradisikan karena ini merupakan hal yang sangat positif. Tujuannya agar saudara-saudara kita juga dapat merayakan Galungan dan Kuningan dengan baik,” katanya.
Menurutnya, Pemprov Bali melalui instansi terkait bekomitmen untuk memberi perhatian kepada penyandang disabilitas, baik dalam upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi maupun sosial mereka. Pemerintah tentu berada di barisan terdepan dalam penanganan penyandang disabilitas, namun upaya ini akan menjadi lebih optimal jika didukung oleh seluruh komponen masyarakat.
“Untuk itu, saya akan minta masukan dari yayasan yang selama ini sangat konsen terhadap keberadaan penyandang disabilitas. Sehingga kami tahu, wujud kepedulian apalagi yang mereka butuhkan. Tadi dalam diskusi, disinggung soal pentas seni khusus penyandang disabilitas. Sebelumnya belum dianggarkan, tapi untuk tahun ini saya cek anggarannya sudah ada. Saya berharap, program ini dilaksanakan secara berkesinambungan. Ke depannya Pemprov Bali akan merancang program yang lebih bermanfaat,” tegasnya.
Dikatakannya, penyandang disabilitas harus diperlakukan sama dengan masyarakat lainnya, bahkan harus lebih berpihak karena secara fisik mereka butuh pehatian. “Kalau yang memiliki fisik sempurna hanya butuh kondisi kondusif untuk kirprah, penyandang disabilitas membutuhkan perhatian lebih,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Nyoman Dana menyampaikan bahwa nantuan jangan dilihat dari jumlahnya, namun niat dan ketulusan hati para donasi yang menunjukkan kepedulian kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan. “Pemberian paket sembako menjelang hari raya ini dimaksudkan untuk berbagi rasa bahagia,” singkatnya.
Sedangkan Ketua Yayasan Bunga Bali I Gusti Bagus Alit Putra menyampaikan bahwa Yayasan Bunga Bali berdiri tahun 2003, hingga saat ini telah memberikan pelayanan bagi 7.617 penyandang disabilitas.
“Layanan yang diberikan meliputi pemberian bantuan kursi roda, kesehatan hingga ketrampilan ekonomi produktif. Dalam operasionalnya, Yayasan Bunga Bali dibantu 11 donatur tetap dan 33 donatur tidak tetap,” tuturnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Dewa Gede Mahendra Putra menambahkan, pemberian bantuan ini merupakan wujud berbagi kasih yang perlu ditradisikan pada momen hari raya. Sebab rasa bhakti tak cukup hanya ditunjukkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tapi bhakti kepada sesama juga tak kalah penting.
“Bantuan jangan dilihat dari jumlah dan besarannya, namun harus dilihat dari ketulusan dalam memberi dan meringankan beban mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.
Mantan Karo Humas dan Protokol Provinsi Bali ini menambahkan, penyandang disabalitas bukan kelompok marginal. “Melalui berbagai upaya, Dinas Sosial P3A Bali dan kabupaten/kota terus berupaya memberdayakan mereka agar mampu mandiri dan memperoleh perlakuan yang sama,” pungkasnya. (jus/kb)