DENPASAR, Kilasbali.com – Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB), Bajra Shandi, Renon, Denpasar merupakan tempat favorit wisatawan asal Tiongkok.
Pasalnya, bangunan berbentuk genta ini mempunyai kemiripan dengan bangunan pagoda yang ada di Negeri Tirai Bambu.
Tak pelak, objek wisata inipun ramai dikunjungi wisatawan Tiongkok. Bahkan menjadi lokasi favorit untuk pemotretan prewedding.
Namun sayang, pasca merebaknya virus corona, sejak bulan Desember 2019 hingga akhir Januari 2020 ini, turis asal Tiongkok pun semakin sepi.
“Kalau hari normal, per hari turis asal China yang melakukan sesi prewedding sebanyak enam hingga tujuh pasangan pengantin baru,” kata Kepala UPTD Bajra Sandhi, Putu Suka Redaya, Selasa (18/2/2020).
Tetapi sekarang sepi, hanya ada satu hingga dua pasangan calon pengantin. Bahkan kemarin hanya satu pasang calon pengantin,” imbuhnya.
Dikatakannya, bulan Januari kemarin tercatat sebanyak hanya 121 pasang calon pengantin yang melakukan sesi pemotretan.
“Kalau dilihat dari perbandingan pada bulan yang sama di tahun 2019 kemarin, rata-rata pemotretan prewedding mencapai dua kali lipat dari jumlah bulan Januari 2020,” sebutnya.
“Kira-kira 200an pasang calon pengantin,” ujarnya seraya mengatakan, untuk wisatawan Nusantara yang melakukan prewedding sebanyak 23 orang.
Sementara untuk turis Tiongkok sendiri, kata dia, juga semakin menurun. Kendatipun ada, lanjutnya, itu hanya wisatawan yang tinggal menetap di Bali.
“Kalau domestic, seperti pelajar dari Jawa, itu masih normal. Cuma turis China saja yang menurun,” imbuhnya.
Dari catatannya, kujungan wisatawan manca negara ke MPRB selama bulan januari sebanyak 2.224 wisatawan dewasa dan anak-anak 105 orang, sedangkan wisatawan Nusantara sebanyak 1.800 dewasa dan anak – anak 111 orang.
“Khusus untuk wisatawan China di Bulan Perbuari ini kosong. Tidak ada sama sekali. Biasanya per hari itu mencapai 100 orang,” tuturnya.
Pihaknya berharap, isu virus corona ini cepat tertangani sehingga penerbangan Tiongkok – Bali kembali bisa dibuka.
“Saya harap pemerintahan mereka bisa segera menangani permasalahan ini. Sehingga wisatawan Tiongkok bisa segera datang ke Bali, khususnya yang akan melakukan pemotretan prewedding. Karena tiket untuk pemotretan ini lumayan, Rp1 juta per masuk,” pungkasnya. (jus/kb)