GianyarPeristiwa

Di Sayan Ubud, Sesajen Penjor Galungan Hilang

GIANYAR, Kilasbali.com – Kasus pencurian sesajen kembali terjadi menjelang Hari Raya Galungan. Kali ini, pencurian itu menyasar isi sesajen Penjor di Banjar Mas, Sayan Ubud.

Sedikitnya 15 sesajen penjor Galungan milik warga di Banjar Mas, Desa Sayan, Ubud raib dicuri orang. Sesaji ini raib saat Hari Raya Galungan, dan belum sempat diupacarai pemiliknya. Atas kejadian ini, warga melakukan koordinasi dengan klian banjar dan pecalang.

Salah satu warga, I Wayan Darmanta yang menjadi korban menjelaskan bahwa hilangnya banten di sanggah penjor tersebut diduga diambil oleh kelompok buruh proyek yang kerap lalulalang di jalan tersebut.

Selain itu mereka juga dikatakan beraksi saat malam menjelang Galungan dan pagi hari di perayaan Galungan. Yang dicuri  berupa buah-buahan, jajan, dan uang sesari Rp 2 ribuan. “Belasan warga yang jadi korban di jalan ini,” ungkapnya, Kamis (20/2/2020).

Baca Juga:  Mulai Kupu-kupu hingga Anggrek Hadir di Magic Garden Impresive Botanical Experience di Nuanu Creative City

Lanjutnya, sesaji pada penjor sangat mudah dijangkau dan gampang diambil. Sedangkan sesaji yang ditaruh pada pelinggih, tidak bisa digapai. Pihak sangat menyesalkan  karena sesajen itu belum diupacarai.

“Jika sudah selesai upacara  dan mereka meminta baik-baik, tentu kami kasih. Inikan belum diupacarai,” sesalnya.

Tidak bermaksud menduga-duga, dikatakannya, pada jalan itu banyak buruh proyek bangunan villa yng lalu lalang. Di malam hari mereka sering melintas menuju warung atau pasar.

Baca Juga:  The Meru Sanur Hadirkan Anggun C Sasmi saat Malam Pergantian Tahun Baru

Sehingga diduga, para buruh ini beraksi saat kembali ke bedengnya. Bagi warga setempat, buruh lalulalang ini sudah biasa.

Kelihan Dinas Banjar Mas, Sayan, Kadek Dwi Putra Yoga mengaku pihaknya masih mendata secara pasti berapa warga yang kehilangan banten penjor saat Galungan.

Selain itu, kejadian yang meresahkan masyarakatnya tersebut akan dikoordinasikan kepada pihak pecalang agar dapat dibicarakan pada mandor proyek.

“Kami akan koordinasikan dengan pecalang Desa agar dibicarakan. Selain itu warga yang seandainya memergoki kejadian tersebut nantinya supaya tidak melakukan hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.

Hal senada juga dikatakan Ketua PHDI Gianyar, I Nyoman Patra. Ia menjelaskan agar kasus itu tidak meluas, terlebih saat ini suasana perayaan Hari Suci Galungan supaya tidak ternodai.

Baca Juga:  Kakarsana Akui Kemenangan Paket Aman

“Dipastikan dulu, mereka mengambil karena memang kebutuhan fisiknya apa ada maksud tertentu untuk melecehkan. Kalau untuk fisiknya ya tidak  masalah, kalau karena lapar, anggap saja berbagi. Namun caranya itu perlu dibicarakan agar disampaikan baik-baik,” harap Nyoman Patra.

Menurutnya, jika pengambilan sesaji karena pelecehan dengan tegas pihaknya akan tindaklanjuti. Namun, karena ini belum pasti, pihaknya berharap agar umat tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri di hari suci ini. Terlebih perayaan Galungan  adalah momentum untuk berbagi. (ina/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi