Denpasar

Tekan Populasi, Kera Alas Kedaton Divasektomi

    TABANAN, Kilasbali.com – Sebanyak tujuh ekor kera jantan yang ada di Daya Tarik Wisata Alas Kedaton divasektomi oleh Pusat Penelitian Satwa Primata Universitas Udayana (Unud) bersama mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unud, Minggu (8/3/2020).

    Dari pantauan di lapangan, sebelum melakukan operasi kecil, tim terlebih dahulu memancing kawanan kera dengan makanan agar para kera berkumpul dan berebut makanan.

    Tokoh masyarakat Desa Kukuh kemudian menunjukkan kera jantan yang diprioritaskan untuk divasektomi. Selanjutnya tim menangkap kera yang ditunjukkan tokoh masyarakat dengan cara bius. Bius berfungsi sekitar 2 jam.

    Kemudian setelah ditangkap, kera pejantan itu langsung divasektomi. Sementara vasektomi sekitar 15 menit.

    Baca Juga:  Denpasar Kite Festival VIII/2024, Jaya Negara Jadi ‘Rare Angon’

    Ketua Pusat Penelitian Satwa Primata Unud, drh I Nengah Wandia menyampaikan bahwa, vasektomi pada kera berekor panjang di Alas Kedaton dilakukan atas permohonan dari Perbekel Desa Kukuh.

    “Para mahasiswa ini adalah calon dokter. Selain membantu pihak desa menekan populasi kera, juga sekaligus transfer ilmu kepada mahasiswa agar mereka tahu cara vasektomi pada kera,” ujarnya.

    Sementara itu Bendesa Adat Kukuh I Gede Subawa, Perbekel Desa Kukuh I Made Sugianto bersama para kelian adat dan kelian dinas se-Desa Kukuh juga tampak turut membantu kelancaran vasektomi dengan menunjukkan kera jantan yang dipilih untuk divasektomi.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Serius Cegah Penempatan Pekerja Migran Indonesia Non-Prosedural

    “Pejantan yang dipilih yakni menonjol nakalnya dan agresif,” ujar Perbekel Desa Kukuh Made Sugianto.

    Bersama pihak Adat, pihaknya pun merencanakan untuk kembali melakukan vasektomi secara periodik untuk menekan populasi kera di Alas Kedaton.

    Dimana estimasi kera ekor panjang di Alas Kedaton sekitar 2.000 ekor, belum lagi yang lepas liar di pemukiman warga. “Kami berharap vasektomi dan sejenisnya untuk menekan populasi kera bisa dilakukan secara rutin,” tandasnya. (D*/KB)

    Back to top button